Kendati ada sejumlah perubahan aturan seperti penambahan kuaota bagi tiap peserta untuk diperkuat pemain Liga Basket Wanita Nasional, namun hal tersebut tidak mengurangi rasa percaya diri mereka.
"Kita melihat ada peluang untuk bisa merebut gelar juara pada putaran final nanti. Ini tak lain karena kami berhasil mengalahkan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) yang juga merupakan tim unggulan pada putaran final tahun lalu,"kata pelatih Unpar, Arifin, Rabu (15/01/2014). "Ditambah dengan adanya izin penambahan kuota pemain Liga Basket Wanita, maka kekuatan akan lebih merata, dan tentu saja hal tersebut akan membuat persaingan semakin ketat".
Menghadapi persaingan ketat tersebut, ia mengaku sudah punya rencana yang akan dibuat dan diterapkan saat mempersiapkan anak asuhnya itu. Salah satunya adalah dengan peningkatan kondisi fisik dan pemantapan strategi permainan. Namun demikian, pelatih yang akrab dipanggil Apin ini mengaku beruntung bisa menurunkan para pemain pelapis pada laga puncak tersebut. sehingga dirinya yakin, semua anak asuhnya siap mental untuk laga nanti."Seluruh pemain bisa merasakan atmosfir final kemarin adalah sebuah keuntungan luar biasa," ungkapnya.
Terkait dengan penambahan pemain dari klub Liga Basket Wanita, Arifin belum bisa menyebutkan siapa yang akan dia ambil untuk memperkuat pasukannya nanti,
Tim putri UNPAR sebagai juara LIMA Basketball wilayah Jawa Barat setelah pada pertandingan babak playoff sukses menundukkan tim UPI dengan skor 69-48 di GOR Padjadjaran, Bandung akhir pekan kemarin. Sementara UPI yang tahun lalu merajai wilayah ini, harus menempati peringkat dua klasemen akhir. Meski hanya peringkat dua, namun tim ini tetap berhak mendampingi UNPAR pada putaran final tersebut.
Menyangkut persiapan final nanti, asisten pelatih UPI, Lukman Ubay mengatakan kalau mereka akan melakukan evaluasi menyeluruh agar anak asuhnya benar-benar siap. Menurutnya, pembenahan kondisi fisik pemain akan menjadi prioritas agar target masuk ke semifinal bisa tercapai. "Kalau kondisi fisik anak-anak bagus, bukan tidak mungkin target lolos ke semifinal bisa tercapai,"katanya.
Sedangkan tiket final ketiga atau terakhir, menjadi milik Universitas Padjadjaran Bandung yang pada pertandingan lain berhasil menundukkan ITB dengan skor 67-52. (*/)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.