Del Potro Pilih Serena Williams sebagai Pasangan

"Dia adalah teman saya dan dia sangat menyenangkan saat bermain," kata del Potro, yang turun sebagai unggulan pertama di turnamen ini.

Dalam sebuah wawancara santai, del Potro mengaku bahwa kemenangannya atas Roger Federer di final US Open 2009 merupakan salah satu prestasi paling membanggakan sepanjang karier tenisnya. Apalagi, dia menyebut Federer sebagai lawan di lapangan yang paling tidak dia sukai.

"Saya tidak suka melawan dia karena kami berteman baik di luar lapangan. Dia memiliki pukulan slice dan drop shot yang sangat bagus. Saya tidak suka berlari terlalu sering, jadi saya tidak suka melawan dia."

Jika punya kesempatan untuk mengulang kembali satu pertandingan di masa lalu, petenis 25 tahun ini menyebut laga semifinal Wimbledon 2013 melawan Novak Djokovic. Ketika itu dia kalah 5-7, 6-4, 6-7(2), 7-6(6), 3-6.

"Saya hanya ingin bermain di set terakhir, set kelima. Saya akan mencoba untuk mengubah hasilnya," kata del Potro sambil tersenyum.

Del Potro menyebut Djokovic sebagai partner latihan yang akan dia pilih. "Saat jeda latihan, kami suka duduk bersama dan berbicara tentang banyak hal di luar tenis."

Del Potro juga punya kesan tersendiri tentang salah satu pemain yang saat ini sudah pensiun, Marat Safin. Petenis Rusia tersebut menutup karier profesionalnya, setelah menelan kekalahan dari del Potro di babak kedua Paris Masters, 11 November 2009. Safin kalah 4–6, 7–5, 4–6.

"Dia adalah salah satu pemain idola saya. Saya suka saat dia bermain, menyenangkan untuk dilihat. Dia orang yang baik," kenang del Potro.

Del Potro lolos ke babak ketiga atau perempat final Sydney International setelah memenangi laga alot melawan Nicolas Mahut, Rabu (8/1/2014). Tertinggal 1-6 di set pertama, del Potro berhasil memenangi dua set berikutnya dengan 6-3 dan 6-4.

Di perempat final, del Potro akan menghadapi Radek Stepanek. Petenis Ceko tersebut melaju setelah mengalahkan Albert Ramos, 6-2, 7-6(5).