Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Jitu dari Cikole

Kompas.com - 13/12/2013, 12:47 WIB
NAYPYIDAW, KOMPAS.com - "Indonesia Raya" berkumandang di Mount Pleasant, bagian utara Naypyidaw, Myanmar, Kamis (12/12). Di salah satu lereng pegunungan yang mengepung kota itu, tim balap sepeda Indonesia disiplin cross country meraih emas dari nomor estafet.

Keping emas ini merupakan buah strategi jitu yang diasah di Cikole, Lembang, Jawa Barat.

Panitia mengumumkan melalui pengeras suara bahwa pebalap Bandi Sugito memimpin hingga titik pengawas ke-27. Lima menit kemudian, pebalap terakhir Indonesia itu muncul dari tanjakan di depan garis finis. Bandi disambut teriakan "Indonesia, Indonesia, Indonesia" oleh sekitar 200 penonton di tepi lintasan.

Bandi mengangkat kedua tangannya dengan telunjuk menunjuk langit. Senyumnya mengembang. Bandi dan rekan-rekannya memastikan emas.

Indonesia yang menurunkan Kusmawati Yazid, Candra Rafzanzani, Wilhelmina Tutuarina, dan Bandi menyelesaikan rute 16,4 km dalam waktu 55 menit 48,377 detik. Mereka unggul atas peraih perak Thailand dan Vietnam di urutan ketiga.

Nomor estafet cross country ini merupakan nomor baru di SEA Games. Peraturannya serupa dengan estafet di cabang renang. Satu tim dalam cross country terdiri atas empat pebalap, campuran dua putra dan dua putri. Setiap pebalap harus mengitari lintasan dalam satu putaran secara bergantian. Tim pemenang ditentukan melalui akumulasi waktu tercepat.

"Kunci kemenangan ini adalah kepintaran pelatih Oki (Respati) dan tim pelatih, serta kerja sama tim yang solid," tutur manajer timnas balap sepeda Indonesia Wahyudi Hidayat kepada wartawan Kompas, Agung Setyahadi.

Strategi menurunkan Kusmawati, Candra, Wilhelmina, dan Bandi sudah disusun sejak latihan di Cikole, setelah uji lintasan Mount Pleasant, Maret.

Oki dan pelatih Benny Setyawan menyusun sejumlah simulasi. Strategi putri-putra-putri-putra dipilih karena paling maksimal dan berpeluang besar menghasilkan emas. Kunci dari strategi ini ada pada pebalap pertama, Kusmawati Yazid.

Peraih perunggu cross country perorangan putri SEA Games 2011 itu memikul tugas berat. Ia harus menjaga selisih waktu tidak lebih dari dua menit dari pebalap-pebalap putra tim lain.

"Kami sudah simulasikan di Lembang. Jarak antara pebalap putra dan putri adalah dua menit. Jika selisih waktu itu bisa dijaga oleh Kusma, kami bisa mengejar melalui Candra yang turun sebagai pebalap kedua," papar Oki.

Strategi ini berjalan mulus, Kusmawati menjaga selisih waktu dua menit dari pebalap Thailand Keerati Suprasart yang finis paling awal di putaran pertama. Selisih itu dilampaui Candra yang finis pertama di putaran kedua.

Pebalap ketiga Wilhelmina bertugas menjaga keunggulan agar tidak dilampaui Thailand dan Vietnam. Mantan pebalap disiplin jalan raya itu menggenjot habis-habisan sepedanya. Tenaganya terkuras hingga harus dipapah rekan-rekannya usai menyerahkan estafet kepada Bandi.

Bandi pun melesat cepat melibas lintasan. Pebalap asal Jawa Barat itu juga meyakinkan di tanjakan-tanjakan curam. "Emas ini bukan kebetulan, kami sudah merancang dan mematangkan strategi ini di Cikole," kata Oki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Piala Asia U17 Putri 2024,  Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Piala Asia U17 Putri 2024, Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Timnas Indonesia
Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Liga Indonesia
Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Internasional
Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Timnas Indonesia
Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Championship Series Bali United Vs Persib, Menggugah Tren Buruk Maung

Championship Series Bali United Vs Persib, Menggugah Tren Buruk Maung

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Timnas Indonesia
Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Badminton
Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Liga Indonesia
Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Liga Inggris
STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com