Kurang pedulinya pemerintah daerah serta minimnya dukungan dari KONI membuat atlet panjat tebing dari Nunukan ini harus berjuang sendiri dalam mempertahankan emas di kejuaraan ini.
Meski mengaku sempat down, Arif meminta kepada kedua atletnya untuk tampil dengan kemampuan terbaik mereka. "Agak riskan sebetulnya melepas mereka tanpa pelatih. Karena pelatih posisinya sangat urgen untuk mengatur strategi dan mengurus keperluan sehari hari mereka. Mereka hanya berpikir bertanding saja maunya, apalagi event ini diikuti oleh atlet-atlet Asia yang secara kemampuan jauh di atas kita."
Meski demikian, Arif tetap optimistis kedua atletnya mampu membawa pulang emas. Selain jadwal latihan yang ditingkatkan, track record Sabri dan Albertus sangat menjanjikan. Sabri merupakan penyabet emas di PON Riau, dan Albertus terakhir meraih emas kejuaraan kelompok umur di Mataram.
"Kekurangan ini justru harus dilawan dengan menunjukkan prestasi. Karena sudah dua kali ini kami berangkat dengan tanpa dukungan dari pemerintah daerah maupun KONI, alias menggunakan dana sendiri, dan kami berhasil menunjukkan prestasi. Tapi kalau tanpa pelatih, memang agak berat. Kami masih mengupayakan mengumpulkan sumbangan dari teman-teman untuk memberangkatkan satu ofisial, meskipun agak lambat sampai di Surabaya," papar Arif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.