KUDUS, Kompas.com – Para junior di kelompok usia pemula (di bawah 15 tahun) dan remaja (di bawah 17 tahun) akan saling bersaing untuk menjadi yang terbaik diajang Blibli.com Flypower Asia Youth U17 & U15 Championships 2013mulai Rabu (09/10/2013).
Sebanyak 207 atlet yang berasal dari 10 negara Asia sudah berkumpuluntuk bertanding di GOR Jati milik PB Djarum.
“Tujuan utama Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah adalah agar pemain muda kita mendapat kesempatan untuk mencicipi turnamen internasional. Dengan menjadi tuan rumah, kuota peserta asal Indonesia bertambah dua kali lipat,” ujar ketua panitia Yoppy Rosimin.
Hal ini pun terbukti dengan turunnya 71 atlet Indonesia yang berasal dari 11 klub kenamaan di tanah air. Atlet asingpun tak mau ketinggalan, tim Jepang menjadi rombongan terakhir yang tiba di Kudus dimana mereka baru tiba Senin (7/10) malam. Turut hadir pula tim junior dari Korea Selatan, India, Vietnam, Singapura, Thailand, Sri Lanka, Filipina, dan Hong Kong. Mereka pun sudah menjajal GOR Jati di sesi latihan hari ini (8/10) sejak pagi hingga malam.
Tercatat beberapa atlet Indonesia pun hadir sebagai unggulan di ajang kali ini. Diantaranya adalah atlet andalan PB Mutiara, Gregoria Mariska, tahun ini dia menjadi ratunya nomor tunggal remaja putri di ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) yang menempati unggulan empat turnamen ini. Disusul dengan duet ganda campuran milik PB Djarum Andika Rahmadhiansyah/Masheilla Gischa Islami yang menempati unggulan dua U17.
“Tentunya ingin sekali juara, tapi fokus saya adalah main maksimal dulu. Kalau lancar, di semifinal kemungkinan bertemu unggulan pertama,” ujar Gregoria.
Selain para unggulan, turnamen ini pun melecut semangat beberapa atlet lain, seperti Tania Oktaviani Kusumah. Ia yang mengaku sudah melakukan berbagai persiapan, mengaku penasaran ingin bisa mengalahkan atlet-atlet asal negara lain.
“Saya ingin bisa mengalahkan atlet dari negara lain, karena kalau di turnamen biasanya saya hanya bertemu dengan sesama Indonesia, saya ingin menguji kemampuan saya,” ujarnya.
Sejak digelar pertama kali tahun 2010, turnamen ini seakan menjadi batu loncatan dan tolak ukur para atlet junior untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi. Tercatat, Ratchanok Inthanon yang tahun ini menjadi juara dunia pernah juga pernah menguji kemampuannya di ajang ini, ditambah ganda Korea Lee So Hee/Shin Seung Chan, dan Jonatan Christie asal Indonesia yang juga pernah menjadi kampiun kini tengah meniti karirnya di level yang lebih tinggi. (*/)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.