Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Pelatih dan Komisi Nasional Olahraga untuk Jwala Gutta

Kompas.com - 08/10/2013, 08:36 WIB
Norma Gesita

Penulis

HYDERABAD, KOMPAS.com - Pebulu tangkis India, Jwala Gutta, belum menanggapi lebih lanjut mengenai kemungkinan larangan bermain seumur hidup dari Badminton Association of India (BAI). Pelatihnya, SM Arif, dan perwakilan dari komisi nasional olahraga India, BVP Rao, membela Gutta dan membenarkannya untuk tidak mengambil tindakan apapun hingga BAI megeluarkan surat keputusan resmi.

Gutta dituduh melakukan tindakan kontroversi saat mengikuti Indian Badminton League (IBL), Agustus lalu. Ia memprovokasi timnya, Krrish Delhi Smashers, untuk tidak bertanding dengan tim Banga Beats, karena mendaftarkan Jan O Jorgensen (Denmark) yang baru datang untuk mengantikan Hu Yun (Hongkong) yang cedera pada menit-menit terakhir jelang pertandingan.

Arif mengatakan, tindakan yang dilakukan Gutta sama sekali bukan kesalahan. Gutta melakukan tindakan tersebut atas dasar keputusan tim dan maju sebagai kapten sekaligus ikon tim.

"Jam 7.15 (malam, waktu setempat), nama-nama pemain dalam tim telah didaftarkan, dan jam delapan pertandingan dimulai. Beberapa menit sebelum jam delapan, tim lawan mengubah susunan pemain. Maka sudah sewajarnya dia (Gutta) sebagai kapten mengambil tindakan untuk timnya."

"Dia memenuhi permintaan tim karena memiliki tanggung jawab sebagai kapten. Dia telah mengambil tindakan dengan mendapatkan tanda tangan dari semua pemain bahwa mereka akan tidak bertanding kecuali masalah tersebut dipecahkan. Pada akhirnya, pertandingan memang sempat tertunda. Tapi bagaimana mungkin hanya Gutta yang dikenakan sanksi? Jika ingin memberikan sanksi, BAI harus menuntut timnya (Smashers)," kata Arif.

Arif mengatakan, Gutta tidak perlu meminta maaf karena ia tidak melakukan kesalahan apapun. Menurut Arif, larangan bertanding seumur hidup seharusnya diberikan untuk pelanggaran berat seperti memakai narkoba.

Sementara itu, Rao mengatakan keputusan yang dibuat BAI terlalu memaksa. "Ada begitu banyak masalah yang terjadi antara atlet dan federasi. Kami biasanya tidak terlibat. Tapi saat ini federasi mencoba menunjukkan kekuasaannya dan atlet yang menjadi korban. Kami sepenuhnya mendukung Jwala untuk berjuang mendapatkan keadilan," tandas Rao.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepak Bola Menyatukan, Harga Tiket Melahirkan Lapisan

Sepak Bola Menyatukan, Harga Tiket Melahirkan Lapisan

Timnas Indonesia
Usai Bikin Keajaiban Terakhir, Claudio Ranieri Akan Pensiun

Usai Bikin Keajaiban Terakhir, Claudio Ranieri Akan Pensiun

Liga Italia
Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Internasional
Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Timnas Indonesia
Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Internasional
Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Internasional
Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Liga Spanyol
Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Liga Inggris
Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Liga Indonesia
Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

Badminton
Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

Liga Inggris
Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

Internasional
Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com