Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timor Leste Larang Pencak Silat

Kompas.com - 24/09/2013, 07:56 WIB
DILI, KOMPAS.com — Pemerintah Timor Leste melarang diajarkannya seni bela diri pencak silat di negeri tersebut setelah terjadinya rangkaian tindak kekerasan yang melibatkan anggota perguruan tersebut.

Setidaknya 12 warga Timor Leste terbunuh dan 200 lainnya cedera dalam persaingan antarpara anggota perguruan pencak silat dalam dua tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh kepala polisi Timor Leste, Armando Monteiro.

"Semua anggota perguruan silat yang menentang keputusan pemerintah akan berurusan dengan hukum," kata Monteiro. "Kami tidak lagi bertoleransi terhadap kegiatan bela diri di negara ini."

Pencak silat memiliki sejarah panjang di Timor Leste sejak masih menjadi wilayah Indonesia pada 1975. Banyak anggota perguruan silat yang pada masa lalu mendukung gerakan kemerdekaan Tinor Leste.

Namun, para anggota perguruan ini kemudian saling bersaing dan saling bunuh sejak meningkatnya suhu politik di negera tersebut pada 2006.

Menurut sumber di Timtim  perguruan yang dilarang meliputi antara lain Perguruan Setia Hati Terate (PSHT), Kork dan Kerasakti..

Pencak silat memang sangat populer di Timor Leste. Bela diri lainnya, seperti karate, kungfu, taekwondo, dan judo, tidak dilarang untuk diajarkan.

Pemimpin Timor Leste, Xanana Gusmao, sejak dua bulan lalu telah melontarkan masalah persaingan dua perguruan pencak silat yang sudah sampai tahap mengkhawatirkan. Ia telah meminta mereka tetap beraktivitas dengan damai sesuai filosofi ajaran bela diri tersebut.

"Tidak ada ampun lagi dan saya sudah kehilangan kesabaran," kata Xanana. "Saya tidak akan mengizinkannya lagi." Ia juga meminta anggota militer dan polisi yang berlatih bela diri ini untuk keluar atau dipecat.

Polisi mengatakan, beberapa perguruan memang menyatakan telah membubarkan diri, tetapi para anggotanya secara diam-diam masih melakukan praktik latihan pada malam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com