Agnieszka Radwanska, Menang dengan Bayang-bayang Almarhum Kakeknya

Sekitar dua pekan lalu, saat bermain di Cincinnati, Agnieszka dan adiknya, Urszula, harus terbang kembali ke Polandia untuk menghadiri pemakaman kakeknya, Wladislaw. Belum hilang duka di hatinya, kini dia harus berjuang di US Open.

Berhasil melewati dua babak awal dengan cukup gemilang, petenis yang biasa disapa Aga ini tetap tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya.

"Kamu dulu sangat, sangat dekat. Dia selalu mendukung kami. Saya rasa dia adalah fans terbesar kami," cerita Aga. "Dia juga bermain tenis. Dulu kami bermain bersama, saat kami masih anak-anak. Dia sangat sehat, sepanjang hidupnya dia banyak melakukan olahraga."

Ayah Aga, Robert (anak Wladislaw), adalah yang mengajar dan melatih dua putrinya bermain tenis, hingga dua lalu. Sang kakek juga selalu mengawasi latihan cucu-cucunya. Saat dua cucunya mulai aktif bermain di turnamen internasional, sang kakek selalu mengikuti pertandingan mereka, melalui tayangan di televisi atau komputer.

"Kakek dan nenek selalu menyaksikan pertandingan saya, tak peduli saat tengah malam atau dini hari, atau siang. Saat ini, Nenek saya menonton semua pertandingan, sepanjang hari, sepanjang malam. Mereka sangat menyukai tenis karena kami. Saya rasa ini keren," tutur Agnieszka.

Petenis 24 tahun ini mulai mencuri perhatian pemerhati tenis ketika turun di US Open 2007, saat mengalahkan juara bertahan Maria Sharapova, di babak ketiga. Pencapaian terbaiknya di turnamen Grand Slam adalah final Wimbledon 2012.

Dia merupakan salah satu pemain yang paling aktif dalam satu musim, dan kini siap meraih hasil maksimal di US Open. Radwanska memang masih berduka karena kematian kakeknya, tapi dia tetap berbahaya.