Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam, Sikap Pemarah Li Na

Kompas.com - 22/08/2013, 13:22 WIB
BEIJING, Kompas.com — Petenis idola China, Li Na mendapat kritik tajam dari media negaranya karena dianggap bersikap tidak ramah terhadap media.

Li Na, 31, menjadi petenis pujaan negaranya setelah mampu menjadi juara turnamen Grand Slam Perancis Terbuka pada 2011. Namun, kebiasaan Li Na mengumbar emosi saat menghadapi kekalahan membuat dirinya menjadi sasaran kecaman.

Seperti saat ia menanggapi pertanyaan jurnalis Wang Zijiang dari kantor berita Xinhua seusai kekalahannya di babak kedua Perancis Terbuka serta perempat final Wimbledon. Saat itu, Zijiang bertanya apakah Li Na ingin menyampaikan pesan kepada para penggemar di China.

"Saya kalah dan itulah yang terjadi. Apakah karena itu saya harus berlutut dan kowtow (soja) kepada mereka? Harus meminta maaf kepada mereka?" kata Li Na saat diwawancara di Paris. Saat mengalami kekalahan di Wimbledon sebulan kemudian, Li Na juga menanggapi sinis pertanyaan serupa dari Zijiang. "Berani benar dia? Enggak malu ya?"

Gaya Li Na memang berbeda dengan atlet-atlet China lainnya yang selama ini berada dalam sistem pembinaan olahraga China yang tertutup. Para atlet China biasanya jarang berekspresi dan cenderung tertutup terhadap media.

Wang Zijinag, jurnalis yang berkedudukan di London, mengaku sempat kaget dengan reaksi Li Na. Menurutnya, posisi Li Na memang sangat penting buat media China sehingga sering kali media China hanya mengikuti keinginan bintang tenis tersebut.

"Banyak yang mengajukan pertanyaan hanya untuk menyenangkan dia. Ini yang membuat Li Na terkadang meremehkan media (China)," kata Wang. "Li Na terpengaruh dengan kondisi media ini. Ia sering bersikap kekanakan saat berhadapan dengan media."

Zhang Rongfeng, kolumnis olahraga Xinhua menyebut Li Na memiliki kepribadian labil. "Saat ia menang, sikapnya baik. Namun bila kalah, ia membawa sikap buruknya di lapangan ini saat bertemu dengan media."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com