Jika pertandingan berlanjut hingga game ketiga, maka tak ada lagi aturan 21 poin untuk menutup game. Game ketiga hanya berlangsung hingga satu pihak mencapai poin 11. Format baru ini dinilai bisa membuat kompetisi IBL berjalan lebih menarik.
"Format yang berbeda ini membuat siapa pun bisa menang karena setiap pertandingan akan berlangsung sangat cepat. Ini akan menjadi pertandingan bulu tangkis yang cepat dan agresif," kata salah satu pebulu tangkis India, Jwala Gutta.
Ganda putra Malaysia yang turut berpartisipasi pada turnamen ini, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, mengaku belum pernah bermain bulu tangkis dengan format tersebut sebelumnya. "Ini tidak semudah kelihatannya. Kami harus terus berhati-hati ketika bertanding di lapangan," kata Tan.
"Saya belum pernah bertanding dengan format ini sebelumnya. Namun, saya sangat menantikannya dan akan mengeluarkan kemampuan terbaik kami," tambah Koo. Ganda terbaik Malaysia ini memperkuat Delhi Smashers.
Sementara itu, pebulu tangkis Denmark, Mathias Boe, sempat bingung dengan format ini. Pada turnamen tersebut, Boe berpasangan dengan pebulu tangkis Indonesia, Markis Kido, dan tergabung di tim Awadhe Warriors.
"Saya sempat lupa format baru ini saat bertanding dengan poin 20 sama. Tapi tepuk tangan penonton dan dukungan yang sangat ramai membuat saya bermain lebih semangat dan langsung menang 21-20," kata Boe seusai pertandingan melawan V Shem Goh/Khim Wah Lim (Malaysia) dari tim Hyderabad Hotshots dengan 21-14, 21-20.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.