Di babak final Minggu (30/6/2013), Prayoga sukses mengalahkan Panji Untung Setiawan dari NTB dua set langsung 6-3, 6-2 dalam waktu 80 menit. Kualitas permainan Yoga memang masih di atas Panji. Terlihat sepanjang permainan Yoga mampu mengendalikan Panji. Tak heran, partai puncak yang diharapkan berlangsung ketat gagal tercipta. "Sejak awal saya memang sudah percaya diri bakal menang," ujar Prayoga yang mencatat rekor tiga kali menang dan sekali kalah melawan Panji.
Sementara di nomor tunggal putri KU-16 tahun, gelar juara berhasil diboyong petenis Bali, Ni Putu Armini. Di final Ni Putu menang atas petenis DKI Jakarta, Siti Nur Arasy dua set langsung 6-4, 6-2 dalam waktu 1 jam 25 menit.
Penampilan Arasy di final memang di luar dugaan tak bisa maksimal. Ia hanya sempat unggul di dua game pertama 2-0 di set pertama. Setelah itu kendali permainan berhasil dikuasai Armini yang membalikkan keadaan hingga kedudukan 4-2. Sempat terjadi kejar mengejar angka, tetapi Armini tak terbendung untuk memenangkan set pertama 6-4.
Di set kedua, Arasy sudah semakin sulit mengejar ketinggalannya. Terlebih dengan staminanya yang terlihat kian merosot. Dengan mudah Armini pun menyudahi perlawanan Arasy 6-2. "Stamina saya memang habis makanya pukulan saya sudah tak terkontrol lagi," ujar Arasy seusai pertandingan.
Jadwal pertandingan yang dilakoni Arasy sepanjang tiga pekan ini memang sangat padat. Selepas tanding di Tugu Muda, Arasy berlanjut tampil di Porprov DKI Jakarta dan Gasim Cup.
Pada pertandingan final lainnya di tunggal putra KU-12 tahun, petenis andalan Jateng Iswandaru Kusumo gagal memenuhi ambisinya meraih gelar juara. Di final Iswandaru menyerah di tangan petenis Jabar, Muhamad Althaf, dalam pertarungan dua set 4-6, 1-6 dalam waktu 1 jam 25 menit.
Usai pertandingan Iswandaru juga mengaku kehabisan tenaga. Padahal, Althaf bukan lawan baru buatnya. Terbukti dari lima kali pertemuan sebelumnya ia selalu menang. "Cuacanya juga panas sekali sehingga tenaga saya terkuras. Tapi, Althaf memang bermain bagus," aku Iswandaru.
Sementara Rudy Gasim selaku penggagas digelarnya turnamen ini mengaku puas dengan suksesnya penyelenggaraan Gasim Cup I yang diikuti 200 petenis yunior dari seluruh tanah air ini. "Insya Allah tahun depan event ini akan terus diselenggarakan. Kita juga mewacanakan untuk menggelar kelompok senior serta veteran," ujar Rudy, pengusaha muda yang sukses di bidang pertambangan ini.
Ketua Umum PP Pelti Maman Wirjawan pun sangat berharap agar penyelenggaraan Gasim Cup tidak hanya terhenti sampai di sini. "Saya sudah minta khusus kepada Pak Rudy agar tahun depan akan ada Gasim Cup II," ujar Maman. (/*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.