Salah satu All Star National streetballer, Syam Hasyimi, sangat menikmati kegiatannya sebagai streetballer. Bermain streetball memberinya kepuasan yang berbeda dengan bermain basket pada umumnya.
“Streetball itu lebih bebas. Semua orang bisa ikut bermain,” tutur Syam seusai memperagakan salah satu trik mengecoh lawan pada coaching clinic babak open run LA Lights Streetball 2013, di Restoran Bendega, Denpasar, Jumat (21/6/2013).
Trik-trik serta kreativitas pemain memberi poin tambahan dalam laga streetball. Permainan yang tidak mengutamakan kerja sama tim ini memiliki aturan tambahan, yakni point breaker atau penambahan poin atas trik yang berhasil dilakukan pemain untuk mengecoh lawan tanpa kehilangan bola.
Penambahan poin adalah mutlak keputusan juri. Poin yang didapatkan berkisar dari dua sampai lima, tergantung trik yang dilakukan.
Berkat permainan bagusnya, Syam yang dijuluki "Easy Fly" ternyata pernah ditawari untuk masuk ke liga basket profesional, Pelita Jaya Esia. Syam mulai dilirik ketika bermain membela Kalimantan Selatan pada PON XVIII di Riau, tahun lalu.
Setelah berpikir cukup lama, Syam lebih memilih untuk meneruskan kegiatannya sebagai streetballer. “Belum lama memang sempat ditawari sama Pelita Jaya Esia juga. Tetapi, akhirnya saya tolak karena untuk masuk liga profesional banyak konsekuensinya,” terang pemain yang memiliki lompatan ringan dan tinggi tersebut.
Melanjutkan pendidikan di bangku kuliah juga menjadi salah satu alasan Syam menolak tawaran tersebut. Bagi streetballer kelahiran 30 Agustus 1990 ini, pendidikan tetap nomor satu.
“Bagi saya sih, pendidikan tetap nomor satu. Saya suka basket, tapi untuk having fun saja. Dan, streetball sangat cocok untuk saya,” tandas Syam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.