Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus di Portugal, Subhan Aksa Optimistis ke Yunani

Kompas.com - 19/04/2013, 16:22 WIB
R. Adhi Kusumaputra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pelajaran dan pengalaman penting dipetik Subhan Aksa pada debutnya di FIA 2013 World Rally Championship 2 (WRC-2). Dari segi target, ia mendapatkan apa yang ingin dicapai pada Rally de Portugal, 11-14 April, sebagai ajang reli pertama dari 7 seri kejuaraan dunia yang diikuti musim ini.

Lintasan gravel Portugal memang baru buat Ubang, panggilan pereli internasionsal asal Makassar itu. Sengaja dipilih agar ia lebih banyak mengenal tipe lintasan-lintasan di kejuaraan dunia, sekaligus beradaptasi dengan Ford Fiesta RRC kemudi kiri yang baru musim ini digunakan. Sama sekali tak ada target poin di sana.

“Tapi, namanya manusia, terlebih atlet yang sudah terbiasa berkompetisi, sepertinya pantang lihat peluang. Inginnya jadi tampil lebih baik lagi, lebih baik lagi,” cerita Ubang dalam surat elektroniknya hari Jumat (19/4/2013).

Pada dua SS (Special Stage) awal, lanjutnya, pengenalan dan feeling-nya pada mobil memang belum dapat. Refleknya kadang salah karena kebiasaan yang begitu lama dengan kemudi kanan. Tangan kanannya pun masih kagok meng-handle dua tuas panjang, persneling (sequential gearbox) dan rem tangan, yang berada di sisi kanan pengemudi.

“Gripnya baru dapat sejak SS3. Di situ saya baru bisa merasakan performa dan kelebihan mobil dalam bermanuver. Mulai saat itu pula menikmatinya dalam arti bisa memacunya sesuai kemampuan teknis mobil itu sendiri," katanya.

"Puncaknya adalah finish ke-7 di SS5 dan masuk 7 Besar overall setelah SS ke-5 di hari pertama. Itu hasil yang cukup mengejutkan, 7 Besar di antara belasan pereli tangguh dari mancanegera. Tapi, sekaligus menggoda untuk berupaya lebih maksimal. Apalagi peluang menyusup ke 5 Besar pun sangat terbuka. Ini bukan ambisi tapi lebih tepat disebut naluri karena atlet mana pun pasti ingin mencapai hasil lebih baik kala terbuka kesempatan,” papar andalan Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) yang dinavigatori Nicola Arena (Italia) ini.

Dan, ‘malapetaka’ pun datang di SS6 yang mengawali enam SS di hari kedua. Di sebuah tikungan jelang finish, mobilnya tergelincir karena ambil jalur terlampau lebar, melesat ke luar lintasan, menghantam pohon dan tersangkut tanpa bisa maju dan mundur untuk kembali ke lintasan.

Jika dibanding-bandingkan, apa yang dialami Subhan termasuk ‘ringan’ dibandingkan dua peserta lain yang terjebak di ‘tikungan maut’ yang sama. Salah satunya pereli tim pabrikan Mini J. Cooper, Oleg Kikireschko (Ukraina) dan satu pereli lokal sehingga total ada tiga pereli yang terjebak di tikungan yang sama. Kalau mobil Subhan terhalang pohon, punya Kikireschko tetap meluncur ke lembah sedalam 15 meter dengan keadaan terguling-guling.

“Jujur saja, saat itu rasanya dongkol banget. Karena terjadinya justru pada saat lagi enjoy di balik kemudi dan posisi pun bagus. Tapi, itu langsung sirna begitu Nicola meminta maaf dan terlihat sangat menyesali kejadian itu. Ia akui memang salahnya karena keliru memberi instruksi. Buat saya pribadi, ini hal yang lumrah terjadi dalam reli. Kadang navigator yang salah, kadang driver-nya. Yang pasti, dari situ kami semakin banyak belajar. Teamwork kami berdua justru terbangun lebih baik setelah insiden tersebut," ungkap Subhan Aksa.

Ubang pun terkena penalty karena tak boleh mengikuti sisa SS hari itu dan harus menunggu SS sisa pada hari terakhir. Akibatnya, pada 4 SS pamungkas, ia harus memulai lomba dari urutan 13 overall. Dan, dalam 4 SS itu, ia mampu mereduksi ketertinggalan waktu dan akhirnya mengakhiri lomba di urutan 11 overall, tinggal selangkah dari zona poin.

“Gagal dapat poin yang sesungguhnya sudah sempat di depan mata. Tak apa, toh target awal juga hanya adaptasi di seri ini. Yang jelas, banyak pelajaran penting untuk menyongsong putaran berikutnya di Acropolis yang karakter lintasannya juga gravel,” tegasnya.

Serial WRC berikutnya berlangsung di Argentina, 1-4 Mei. Ubang tak memasukkan putaran ini dari 7 kalendernya musim ini. Putaran ke-6 WRC yang akan diikuti atau seri kedua Ubang di kelas WRC-2 berlangsung di Acropolis, Yunani (31/5-2/6). Musim lalu di kelas PWRC, ia sukses naik podium sebagai runner up di sana.

Melihat proses adaptasi yang mulai cair dan pengalaman dua kali berlomba di Acropolis, Ubang optimis menuju event terkenal berjuluk Rally of the Gods itu. Ia pun tetap melatih diri di balik kemudi kiri. Tim sudah menjadwalkan akan mengikuti testing kembali dengan pihak M-Sport sebelum Rally Acropolis tersebut.

“Dari aspek teknis, peluang kita sangat terbuka di Acropolis. Kalaupun tak podium seperti musim lalu, setidaknya bisa pulang bawa poin. Tapi, kalau non teknis, wallahualam, kita tak pernah tahu apa yang terjadi dari satu SS ke SS berikutnya. Itu saya yakini sepenuhnya Allah SWT yang atur dan saya berserah diri di setiap saat jelang start,” tutup pemegang tiga gelar juara nasional ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com