Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BOPI Temukan Kejanggalan pada Pertarungan Tubagus

Kompas.com - 31/01/2013, 22:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sudah menemukan kejanggalan pada pertandingan tinju Kejuaraan Nasional Ad Interim versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI), yang menyebabkan petinju yang bertanding, Tubagus Setia Sakti, meninggal dunia setelah laga melawan Ical Tobida.

Pelaksana Tugas Ketua BOPI Haryo Yuniarto mengatakan, promotor pertandingan Syarifuddin Lado seharusnya tidak menjadi penata tanding (match maker) dalam laga itu karena dapat menimbulkan konflik kepentingan. Dia mengetahui peran ganda Lado sebagai promotor dan penata tanding dari pemeriksaan awal.

"Harusnya promotor itu berpisah sendiri. Jika dia penata tanding juga berarti ada conflict of interest. Penata tanding itu yang mempertemukan si A dengan si B. Tapi, kita masih meneliti sejauh mana pelanggaran conflict of interest ini," jelasnya di Jakarta, Kamis (31/1/2013).

Namun, Haryo baru menyiratkan kejanggalan tersebut dan masih menunggu hasil investigasi keseluruhan untuk membeberkan hal itu secara detail. Dijelaskannya, segala kemungkinan pelanggaran, seperti wasit yang tidak tanggap, kelalaian inspektur pertandingan, akan diteliti dan hasilnya akan disimpulkan dalam pekan ini.

"Itu harus cepat, saya kira pekan ini bisa diketahui," ujarnya.

Jika terdapat pihak yang terbukti melakukan pelanggaran, Haryo mengatakan tidak akan ragu untuk memberikan sanksi berupa skors hingga pencabutan lisensi.

"Namun, kami masih menunggu hasil investigasi seluruhnya dan melihat peran mana yang bersalah," katanya.

Menyinggung umur Tubagus yang masih 17 tahun sedangkan lawannya Ical Tobida sudah senior, Haryo mengatakan kelas profesional petinju tidak hanya ditentukan oleh umur, melainkan prestasi atlet itu.

BOPI sudah menanyakan ke KTPI selaku penyelenggara kompetisi dan mendapati jawaban bahwa Tubagus merupakan petinju yang menempati peringkat satu nasional versi komisi tersebut.

"Tubagus Sakti memang nyata-nyata sudah masuk ranking satu nasional oleh KTPI. Jadi, tidak hanya dilihat dari sisi usia," katanya.

Investigasi BOPI ini merupakan tindak lanjut dari kejadian pada Minggu (27/1/2013) saat petinju muda berusia 17 tahun, Tubagus Setia Sakti, meninggal dunia setelah bertarung melawan petinju senior Ical Tobida dalam pertarungan yang dijadwalkan 12 ronde, yang disiarkan TVRI, Sabtu (26/1/2013) malam.

Pada ronde ke delapan, wasit yang memimpin pertandingan terpaksa menghentikan pertandingan karena Tubagus beberapa kali mengangkat tangannya sebagai tanda tidak dapat melanjutkan pertandingan. Esoknya, Minggu (27/1/2013) di RS UKI Jakarta, Tubagus mengembuskan napas terakhir karena mengalami pendarahan di otak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com