JAKARTA, Kompas.com - Tenis dan senam gagal masuk sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan pada SEA Games 2013 Myanmar. Ini terjadi karena kurang mendapat dukungan dari Komite Olimpiade Nasional (NOC) anggota Federasi SEA Games, termasuk tuan rumah Myanmar.
Kedua cabang olahraga itu sempat diperjuangkan untuk bisa masuk SEA Games Myanmar saat berlangsung SEA Games Council Meeting di Naypyidaw, Myanmar, yang berlangsung pada 28-29 Januari.
Sebagaimana disampaikan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo di kantor KOI di Jakarta, Kamis (31/1/2013), tenis hanya didukung oleh Thailand, sedangkan senam mendapat dukungan suara dari Vietnam.
"Kalau empat negara saja, harusnya bisa tetapi kemarin tidak ada yang bersuara," kata Rita.
Rita mengatakan Myanmar sebagai tuan rumah juga memiliki keterbatasan fasilitas terutama untuk tenis.
"Saya tentunya ingin semuanya ikut. Tetapi keterbatasan tuan rumah. Tentu membuat kami agak prihatin, banyak juga kita dirugikan dengan tidak ikutnya tenis misalnya, kita kehilangan peluang luar biasa," tambahnya.
Tenis dan senam merupakan salah satu cabang yang potensial menyumbang pundi-pundi medali bagi Indonesia. Pada SEA Games 2011 lalu, tenis bahkan menjadi juara umum dengan menyambet empat medali emas dari nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan beregu putra. Dengan dicoretnya tenis, otomatis Indonesia kehilangan peluang penyumbang medali.
Sebuah cabang olahraga dapat dipertandingkan jika didukung empat suara negara, namun tuan rumah memiliki hak veto. Oleh karena itu, Rita berharap hal ini bisa menjadi pelajaran bagi pengurus cabang olahraga untuk lebih aktif lagi.
"Ke depannya saya harap pengurus besar cabor lebih aktif lagi supaya bisa dibantu suaranya. Kita sudah informasikan dengan pengurus di sini sehingga pada saat rapat council nanti ada negara lain yang mendukung," jelasnya.
Rita mencontohkan cabang kempo bisa lolos karena didukung dari NOC Timor Leste. "Hal-hal seperti ini penting," tambahnya.
Sementara itu, selain tenis dan senam, cabang tarung derajat juga gagal diperjuangkan karena selain hanya didukung oleh Myanmar, tarung derajat juga tidak masuk tiga kategorisasi cabang yang wajib dipertandingkan.
Sedangkan bulu tangkis yang sempat terancam dicoret sepakat diperjuangkan oleh negara-negara peserta anggota dewan karena saat ini sedang dalam pantauan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Agar diperhitungkan oleh IOC. Karena kalau regional saja tidak dipertandingkan, IOC bisa langsung coret saja di daftar Olimpiade," kata Rita.
Berdasarkan hasil keputusan dari SEA Games Council Meeting itu total ada 33 cabor yang akan dipertandingkan pada perhelatan SEA Games yang akan berlangsung Desember mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.