KUALA LUMPUR, Kompas.com - Sony Dwi Kuncoro meraih tiket final turnamen Malaysia Terbuka Superseries. Pada babak semifinal di Putra Stadium Bukit Jalil, Sabtu (19/1/2013), Sony menang 21-12, 19-21, 23-21 atas unggulan kedua dari Jepang, Kenichi Tago.
Usai pertandingan yang penuh drama ini, Sony mengaku sempat kehilangan konsentrasi di game kedua, sehingga Tago mampu memaksa rubber game. Padahal, Sony punya peluang untuk meraih kemenangan straight game.
Ya, pertandingan berlangsung amat dramatis di mana kedua pemain saling berkejaran poin di game kedua dan ketiga. Game pertama direbut Sony dengan cukup mudah lewat permainan rapi yang ia terapkan, sebaliknya Tago justru banyak sekali membuat kesalahan yang tidak perlu.
Di game kedua, saat kedudukan 19-16 untuk keunggulannya, Sony mengaku terlalu berhati-hati sehingga Tago bisa mengambilalih permainan dan menambah poin demi poin. Sony pun kehilangan game kedua saat Tago berhasil mengunci perolehan poinnya di angka 19.
"Pada game kedua saya bermain terlalu hati-hati, Tago juga mempercepat permainan dan ini membuat konsentrasi saya menurun," jelas Sony.
Pada game ketiga, Sony kembali unggul jauh hingga 10-4. Tetapi di poin-poin kritis, Sony justru kehilangan kendali dan membuat Tago membalikkan keadaan dengan memimpin perolehan skor menjadi 19-17. Tetapi Sony berhasil mengamankan dua poin hingga membuat kedudukan menjadi 20-19.
Tago kembali mengancam dengan berhasil membekukan poin hingga kedudukan menjadi imbang 20-20. Saat itu keadaan begitu menegangkan, Sony bahkan sempat memberikan pengembalian tanggung yang langsung disambar oleh Tago, pemain Jepang ini pun lagi-lagi menyamakan kedudukan menjadi 21-21.
Tampaknya bukan hanya Sony yang dalam tekanan, karena Tago pun demikian. Kali ini ia yang justru memberi bola tanggung ke Sony. Tak menyia-nyiakan kesempatan di depan mata, Sony langsung menghantam bola dan membuatnya unggul 22-21. Pada kedudukan match point ini, Sony kembali membuat Tago tak berdaya saat ia memberi satu pukulan halus yang menipu di depan net. Tago yang sudah berlari ke belakang tampak terdiam dan mati langkah. Sony pun berhak atas tiket final.
"Game ketiga susah untuk diungkapkan, saat itu saya sudah tidak bisa berpikir soal stamina yang terkuras, pokoknya yang penting main dulu dan tidak membuat kesalahan," tambah Sony.
Sony yang biasanya cukup pendiam di lapangan, kali ini tampak begitu ekspresif. Beberapa kali ia berteriak mengepalkan tangannya hingga raketnya terjatuh saat berhasil mendulang poin. Ia tak gentar walaupun penonton Stadium Putra Bukit Jalil lebih mendukung Tago ketimbang dirinya.
"Sony sepertinya sudah mengerti betul permainan saya. Dia lebih bisa mengontrol dan tahu cara menyelesaikan pertandingan," kata Tago, yang dalam tiga pertemuan sebelumnya selalu kalah dari Sony.
Pada pertandingan final, Minggu (20/1), Sony akan bertemu pemain andalan Malaysia, Lee Chong Wei, yang sedang mengincar gelar kedelapan turnamen ini. Rekor pertemuan kedua pemain masih menjadi milik Chong Wei, dengan skor 7-5. Tetapi dalam enam pertemuan terakhir, skor 3-3.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.