JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (PB Pebakin) mendirikan Sekolah Menembak Perbakin, yang berlokasi di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta.
Peresmian Sekolah Menembak Perbakin satu-satunya di Indonesia itu dilakukan oleh Ketua Umum PB Perbakin, Komjen (Pol) Nanan Sukarna, Sabtu (19/1/2013).
Menurut Nanan yang juga Wakil Kepala Polri, Sekolah Menembak Perbakin bertujuan mendidik atlet menembak yunior untuk menjadi atlet menembak berprestasi internasional. Proses mendidik atlet tidak instan. Nanan memperkirakan butuh waktu empat tahun sampai atlet yang digodok di Sekolah Menembak Perbakin, menjadi atlet berprestasi.
Atlet yang dididik di Sekolah Menembak Perbakin berusia 12-15 tahun. Mereka siap menjadi lawan tanding atlet hasil pembinaan Program Indonesia Emas (Prima). "Kita lihat mana yang lebih bagus, atlet hasil binaan Prima atau dari luar Prima," kata Nanan.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi, Glenn Clifton Apfel, mengungkapkan, jumlah atlet Sekolah Menembak Perbakin sebanyak 40 orang. Mereka sudah berlatih selama kurang lebih tiga bulan.
Siswa Sekolah Menembak Perbakin saya cari dari sekolah-sekolah dengan mengenalkan olahraga menembak. Anak-anak diajari menembak dengan senapan angin. "Lalu anak-anak yang hasil tembakannya bagus saya ajak masuk Sekolah Menembak Perbakin," kata Glenn.
Glenn menuturkan, sistem pendidikan di Sekolah Menembak Perbakin berbeda dengan di klub menembak. Di Sekolah Menembak Perbakin, latihan dilakukan terus menerus dan menggunakan metode sport science. Selain itu ada tambahan materi dari psikolog.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.