KUDUS, Kompas.com-Presdir Djarum Foundation, Victor Hartono mengatakan semua penghargaan setara dengan prestasi yang dihasilkan.
Hal ini diungkapkan oleh Victor Hartono pada acara pemberian penghargaan kepada para atlet PB Djarum yang berprestasi sepanjang 2012 diGOR PB Djarum Jati, Kudus, Rabu (16/1). "Bagi saya selaku pembina, kebahagiaan terbesar adalah saat melihat atlet saya menjadi juara," kata Victor.
Para pemaan yan mendapat penghargaan berupa deposito tersebut berasal dari dua sentra pembinaan yaitu GOR Djarum Jati, Kudus dan GOR Djarum Petamburan, Jakarta.
Prestaasi pemain tersebut diukur dari turnamen-turnamen penting yang mereka ikuti termasuk Djarum Sikuit Nasional (Sirnas), kejurnas di Solo, Desember 2012 serta kejuaraan di luar negeri.
Dari para atlet muda binaan PB Djarum tersebut, penghargaan Atlet Terbaik PB Djarum 2012 diraih oleh Edi SUbaktiar/Melati Daeva Oktavianti. Pada 2012, Edi/Melati mampu menorehkan prestasi maksimal dengan merebut gelar juara BWF World Junior Badminton 2012 di Chiba, Jepang.
Untuk keberhasilan tersebut, pasangan Edi/Melati yang pada tahun ini ditarik masuk Pelatnas Cipayung tersebut mendapat penghargaan deposito sebesar Rp 25 juta.
Pasangan Edi/Melati juga mendapat penghargaan deposito sebesar Rp 18 juta atas keberhasilan mereka menjadi juara ganda taruna campuran di kejuaraan nasional (kejurnas) 2012 yang berlangsung di Solo.
Sementara berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari, Melati Daeva juga memperoleh deposito Rp 18 juta atas keberhasilan mereka menjuarai ganda Taruna Putri Kejurnas 2012.
Sementara pemain lain yang mendapat penghargaan adalah ganda Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rafiddias Akhdan Nugroho yang menjuarai Ganda Taruna kejurnas 2012, serta Ihsan Maulana Mustofa yang mednjadi juara tunggal taruna Putra kejurnas 2012.
Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua PB Djarum, Joppy Rosimin yang disertai korps pelatih seperti Sigit Budiarto, Fung Permadi, Eddy hartono serta wakil dari perusahaan alat olah raga, Flypower, Haryanto Arbi.
Pelatih PB Djarum, Fung Permadi mengaku pihaknya agak kesulitan menemukan pemain untuk tunggal puteri. Padahal pada masa lalu, PB Djarum pernah menghasilkan pemain sekelas peraih medali perunggu Olimpiade beijing 2008, Maria Kristin Yulianti. "Memang calon pemain putri yang cocok untuk main tunggal tidak banyak," kata Fung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.