Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontingen Muda hingga "Golden Slam"

Kompas.com - 23/07/2012, 17:05 WIB

KOMPAS.com - Olimpiade Seoul, Korea Selatan, yang digelar 17 September-2 Oktober 1988 selalu diingat oleh bangsa Indonesia sebagai tonggak awal memasuki era prestasi di ajang dunia. Saat ini, menjelang Olimpiade London 2012, pesan yang selalu dilontarkan para petinggi organisasi olahraga ataupun pejabat pemerintah adalah teruskan tradisi membawa pulang medali.

Indonesia patut berbangga karena 24 tahun lalu mampu memecahkan paceklik medali selama 36 tahun. Satu medali perak dari tim beregu putri panahan menempatkan Indonesia di peringkat ke-43 dari 159 peserta Olimpiade 1988. Medali perak itu dipersembahkan oleh trio Srikandi, Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani. Mereka membawa Indonesia masuk ke era prestasi di olimpiade.

Waktu itu, iklim olahraga prestasi di Indonesia juga sedang berada dalam grafik menanjak. Atlet-atlet muda yang dikirim ke Seoul rata-rata masih berusia muda. Tahun-tahun berikutnya, pasca-olimpiade, mereka mencapai puncak penampilan.

Di tenis, ada Yayuk Basuki yang waktu itu masih berusia 17 tahun. Atlet asal Yogyakarta itu tersingkir pada putaran pertama melawan petenis Perancis, Cattrine Suire. Yayuk kalah 3-6 pada set pertama, tetapi mampu bangkit pada set kedua dan menang 6-3. Namun, Yayuk kalah 0-6 pada set ketiga.

”Saya hilang determinasi dan konsistensi. Secara fisik saya siap, tetapi segi mental jelek,” ujar Yayuk seperti dalam dokumen Kompas, 22 September 1988.

Dua tahun sebelumnya, Yayuk meraih emas di ganda putri Asian Games Seoul. Yayuk semakin matang dan menambah koleksi medali emas di tunggal putri Asian Games 1998, serta ganda putri dan campuran Asian Games 1990.

Di nomor tenis ini, Steffi Graf menundukkan Gabriela Sabatini di final. Emas olimpiade ini mengantar Graf meraih gelar spektakuler golden slam yang belum pernah diraih siapa pun. Graf sebelumnya menjuarai empat turnamen grand slam profesional utama, yaitu AS Terbuka, Wimbledon, Perancis Terbuka, dan Australia Terbuka.

Olimpiade Seoul juga menempatkan sprinter Mardi Lestari masuk ke semifinal nomor 100 meter atletik. Ia masuk semifinal setelah mencatat waktu 10,36 detik pada babak kedua. Catatan ini menempatkan Mardi sebagai satu-satunya atlet Asia yang masuk 16 besar dunia. Waktu yang dicetak Mardi memang masih jauh dibandingkan rekor bintang dunia dan juara bertahan olimpiade, Carl Lewis, dengan 9,99 detik.

Di nomor sprint 100 meter inilah kasus besar penggunaan obat perangsang menjerat Ben Johnson. Atlet asal Kanada itu mengalahkan Carl Lewis, tetapi kemudian gelarnya dicabut karena terbukti menggunakan obat perangsang. (ANG)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

    Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

    Liga Italia
    Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

    Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

    Liga Lain
    Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

    Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

    Liga Indonesia
    VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

    VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

    Liga Indonesia
    Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

    Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

    Badminton
    PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

    PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

    Timnas Indonesia
    Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

    Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

    Liga Italia
    Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

    Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

    Liga Inggris
    Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

    Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

    Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

    Timnas Indonesia
    Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

    Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

    Liga Indonesia
    Timnas U17 Putri Indonesia Jalani Hal Penting dan Dasar Jelang Vs Korea Utara

    Timnas U17 Putri Indonesia Jalani Hal Penting dan Dasar Jelang Vs Korea Utara

    Timnas Indonesia
    Man United Vs Arsenal, Ten Hag Tak Menyesal Sedetik Pun Latih MU

    Man United Vs Arsenal, Ten Hag Tak Menyesal Sedetik Pun Latih MU

    Liga Inggris
    Opsi Persib Perpanjang Kontrak Pelatih Bojan Hodak, Durasi Panjang…

    Opsi Persib Perpanjang Kontrak Pelatih Bojan Hodak, Durasi Panjang…

    Liga Indonesia
    Al Hilal Juara Liga Arab Saudi, Tak Terkalahkan, Sisihkan Al Nassr-Ronaldo

    Al Hilal Juara Liga Arab Saudi, Tak Terkalahkan, Sisihkan Al Nassr-Ronaldo

    Liga Lain
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com