Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesempatan Tim CRT Bersaing dengan Tim Pabrik?

Kompas.com - 05/07/2012, 18:57 WIB

KOMPAS.com - Akhir pekan ini, balapan MotoGP berlangsung di Sirkuit Sachsenring, Jerman. Pertarungan seri kedelapan musim 2012 ini diprediksi bakal berlangsung seri, karena tim kategori baru, CRT (Claiming Rule Teams), ditengarai bakal memberikan perlawanan cukup berimbang terhadap tim prototype.

Harus diakui, CRT sangat tidak kompetitif dibandingkan dengan motor-motor pabrik. Bahkan, top speed mesin terbaik untuk CRT pun masih lebih lambat sekitar 20 Km/jam, sementara yang terpelan di CRT lebih lambat sekitar 40 Km/jam.

Namun di Sachsenring, yang merupakan sirkuit terpendek dan terlambat kedua di kalender MotoGP setelah Laguna Seca, CRT bisa mengambil keuntungan. Pasalnya, kecepatan bukan menjadi faktor yang mutlak untuk menentukan kekompetitifan seorang pebalap.

Memang, itu bukan berarti CRT secara tiba-tiba menjadi rival berat bagi tim pabrik. Akan tetapi, mereka tetap patut diperhitungkan, meskipun motor CRT pasti tidak sesempurna motor prototype.

Dengan kata lain, penekanan akan lebih pada sasis, sistem elektronik, pengantaran tenaga dan pengereman - terutama pada sektor pertama dari lap, yang terdiri dari hampir sejumlah tikungan.

Hasil akhir pekan ini juga bisa membentuk aturan teknis di masa mendatang, karena itu bisa membantu memperlihatkan di mana letak kelemahan CRT dibandingkan dengan motor-motor pabrik.

Catatan waktu lap di Sachsenring ini mungkin tak terlalu ekstrim dibandingkan dengan sirkuit biasanya, yang lebih panjang. Tetapi jika pebalap CRT terdepan mampu mendekati perolehan waktu tim prototype Honda, Yamaha dan Ducati, maka performa mesin menjadi faktor utama.

Rekor kecepatan rata-rata lap di Sachsenring adalah 161 km/jam, dibandingkan dengan 177 km/jam di Phillip Island, Australia. Kecepatan maksimum di Sachsenring pada tahun lalu adalah 284 km/jam, dan ini terpaut jauh dengan apa yang terjadi di Mugello, yaitu 336 km/jam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com