Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayer Paksa Nadal Telan Pil Pahit

Kompas.com - 13/10/2011, 22:07 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com — Unggulan utama Rafael Nadal harus menelan pil pahit dalam kiprahnya di arena Shanghai Masters. Petenis kidal asal Spanyol ini tersingkir di babak ketika setelah menyerah dua set langsung 6-7 (5/7), 3-6 dari petenis Jerman, Florian Mayer, Kamis (13/10/2011).

Dengan demikian, harapan tercipta final ideal pada turnamen yang berlangsung di Stadion Qi Zhong ini tak bisa terwujud. Padahal, petenis nomor dua dunia ini diprediksi akan bertemu unggulan kedua dari Inggris, Andy Murray, yang sudah memastikan diri maju ke perempat final. Selain itu, Nadal pun harus memendam ambisinya untuk menyabet gelar ke-20 di arena Masters.

Pertarungan ketat terjadi pada set pertama, sebelum Nadal menyerah lewat tie break. Tetapi, di set kedua, Nadal gagal membendung Mayer yang dua kali melakukan break sehingga unggulan ke-15 ini berhak meraih tiket babak delapan besar.

"Dia bermain sangat bagus, dan sebaliknya saya tidak," ujar Nadal seusai pertandingan. "Saya merasa tak terlalu buruk bermain dari baseline. Tetapi, pengembalian saya, ketika dia melakukan servis pertama, terlalu berbahaya malam ini. Saya hanya meraih kemenangan empat poin di sepanjang pertandingan saat dia melakukan servis pertama."

"Bagi saya, hari ini merupakan hari yang mengecewakan. Saya merasa sudah melakukan segalanya dengan baik. Saya berada di jalur yang benar sejak sebelum AS Terbuka," tambah mantan pemain nomor satu dunia ini, yang kalah dari Novak Djokovic di final AS Terbuka.

Sementara itu, Mayer, yang untuk pertama kalinya meraih gelar tour di Bucharest bulan lalu, mengatakan: "Ini benar-benar rasa yang menyenangkan. Dia memang seorang kompetitor yang hebat di lapangan. Ya, jujur ini adalah kemenangan terbesar dalam karierku."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com