Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Timur Juara Umum Popnas 2011

Kompas.com - 06/10/2011, 20:23 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kontingen Jawa Timur menjadi yang terbaik pada pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar 2011 yang berlangsung di Pekanbaru, Riau 29 September -6 Oktober 2011. Dengan gelar itu, prestasi Jatim menjuarai Popnas merupakan kali keempat sejak Popnas 2005.                

Sampai hari terakhir Popnas Kamis 6/10/2011 malam, Jatim tidak terkejar lagi oleh lawan-lawannya dengan mengumpulkan 50 medali emas, 30 perak dan 34 perunggu dengan nilai 390. Disusul DKI Jakarta dengan 31 medali emas, 31 perak dan 29 perunggu (nilai 375).                

Dudi Harjantoro, Ketua Kontingen Jawa Timur mengungkapkan, tekad untuk merebut gelar juara umum untuk ke-empat kalinya sebenarnya sudah dikumandangkan sejak jauh hari. Untuk mewujudkan itu, Jatim memiliki slogan "Jamela IV", yang merupakan singkatan dari Jatim Menang Lagi untuk ke-4 kalinya.                

"Ada perubahan pada Popnas kali ini. Kami memandang Riau sebagai lawan yang patut diperhitungkan. Bukan karena Riau menjadi tuan rumah, namun memang ada perkembangan pesat yang kami pantau terhadap atlet-atlet pelajar Riau dibandingkan DKI, Jawa Barat dan Jawa Tengah," ujar Dudi.                

Di balik kemenangan Jatim, klasemen umum pada Popnas masih menyisakan persoalan. Semula, panitia menyatakan, sistem penentuan klasemen umum mengacu pada nilai. Setiap medali emas memiliki nilai lima, sementara perak tiga dan perunggu satu.

Sistem ini sudah dilakukan pada beberapa Popnas terakhir. Namun pada detik-detik menjelang penutupan Kamis malam, klasemen umum dibuat dengan dua versi, pertama mengacu pada nilai poin, dan kedua dengan sistem perolehan medali seperti pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau multieven dibawah Komite Olimpiade Internasional.                

Ketua Bapopsi Riau, Sanusi Anwar mengungkapkan, adanya dua versi penentuan klasemen umum disebabkan banyak daerah mengajukan protes. Masalahnya, ada daerah yang memiliki lebih banyak medali emas dari daerah lain, namun karena menggunakan sistem nilai, peringkatnya berada di bawah daerah lain yang hanya memiliki medali emas lebih sedikit. Protes itu misalnya diajukan oleh Lampung, Papua, Nusa Tenggara Barat dan juga Riau.                

"Setelah berkoordinasi dengan pengurus Bapopsi Pusat, maka klasemen umum akhirnya diputuskan dengan dua versi. Biar sama-sama enak,"kata Sanusi.

Dengan sistem poin, maupun sistem medali, Jawa Timur dan DKI tetap menempati posisi juara dan runner-up.  Selanjutnya, apabila mengacu pada sistem nilai, Jawa Barat berada pada posisi ketiga dengan nilai 312 disusul Jawa Tengah (260).

Sementara tuan rumah Riau berada di posisi ke-5 dengan nilai 255.                 Sebaliknya dengan sistem medali, Riau yang sebelumnya berada di posisi kelima naik ke posisi ketiga dengan 30 emas, 27 perak dan 24 perunggu. Adapun Jawa Barat menduduki posisi keempat dengan perolehan 27 emas 36 perak  dan 49 perunggu.    

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com