KOMPAS.com — Komentar tentang gaya balap yang sangat agresif dari pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, di Sirkuit Le Mans, Perancis, 15 Mei, masih terus ada. Kini, giliran pebalap Amerika Serikat, Colin Edwards, yang memberikan komentar. Ia mengatakan, Simoncelli membalap terlalu agresif sehingga terjadi kecelakaan yang membuat pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, cedera patah tulang selangka kanan.
Dalam balapan seri keempat tersebut, Simoncelli dan Pedrosa terlibat pertarungan untuk memperebutkan posisi nomor dua. Pada lap ke-18, dua pebalap ini bersenggolan karena ketika Simoncelli berusaha menyalip dari sisi luar, ban depan Pedrosa menghantam bagian belakang motor "Si Jabrik" sehingga Pedrosa jatuh dan cedera—pekan lalu Pedrosa menjalani operasi untuk cedera baru ini sehingga siap menghadapi GP Barcelona pada 5 Juni.
Setelah itu, Simoncelli menjadi obyek kritik meskipun sebelum insiden ini pun Simoncelli sudah diperingati oleh beberapa rivalnya, termasuk Jorge Lorenzo. Kini giliran Edwards yang angkat bicara tentang gaya balap "Super Sic".
"Anda tidak bisa melakukan itu. Jika seseorang berada di sisi dalammu dan berada satu roda di depanmu dalam level ini, Anda tahu 100 persen bahwa jika kamu tidak mengerem dan menikung di depan mereka, mereka akan menabrak kamu," ujar Edwards kepada MCN.
"Saya jauh lebih tenang dari itu karena pasti tidak akan menempatkan diri dalam posisi di mana seseorang akan mengeluarkan saya dan mendorong pantatku keluar dari trek. Saya tidak ingin mencicipi tanah hanya karena mencoba untuk membuktikan suatu hal."
Edwards juga sepakat dengan mantan rekannya di Yamaha, Valentino Rossi, yang mengatakan bahwa reputasi Simoncelli mungkin telah memengaruhi keputusan untuk memberikan penalti kepadanya. Hanya saja, Simoncelli terlalu agresif dalam balapan tersebut sehingga terjadi kecelakaan itu.
"Saya tidak berpikir pernah melihat seorang pebalap yang bisa meneruskan balapan untuk cara membalap yang kotor selama lomba. Saya tidak pernah memiliki masalah dengan Marco dan saya merasa nyaman membalap dengannya. Saya tidak punya kebencian dengannya, tetapi pada hari itu dia salah dan tampil tidak tenang."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.