Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Edwards Kritik "Super Sic"

Kompas.com - 23/05/2011, 21:36 WIB

KOMPAS.com — Komentar tentang gaya balap yang sangat agresif dari pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, di Sirkuit Le Mans, Perancis, 15 Mei, masih terus ada. Kini, giliran pebalap Amerika Serikat, Colin Edwards, yang memberikan komentar. Ia mengatakan, Simoncelli membalap terlalu agresif sehingga terjadi kecelakaan yang membuat pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, cedera patah tulang selangka kanan.

Dalam balapan seri keempat tersebut, Simoncelli dan Pedrosa terlibat pertarungan untuk memperebutkan posisi nomor dua. Pada lap ke-18, dua pebalap ini bersenggolan karena ketika Simoncelli berusaha menyalip dari sisi luar, ban depan Pedrosa menghantam bagian belakang motor "Si Jabrik" sehingga Pedrosa jatuh dan cedera—pekan lalu Pedrosa menjalani operasi untuk cedera baru ini sehingga siap menghadapi GP Barcelona pada 5 Juni.

Setelah itu, Simoncelli menjadi obyek kritik meskipun sebelum insiden ini pun Simoncelli sudah diperingati oleh beberapa rivalnya, termasuk Jorge Lorenzo. Kini giliran Edwards yang angkat bicara tentang gaya balap "Super Sic".

"Anda tidak bisa melakukan itu. Jika seseorang berada di sisi dalammu dan berada satu roda di depanmu dalam level ini, Anda tahu 100 persen bahwa jika kamu tidak mengerem dan menikung di depan mereka, mereka akan menabrak kamu," ujar Edwards kepada MCN.

"Saya jauh lebih tenang dari itu karena pasti tidak akan menempatkan diri dalam posisi di mana seseorang akan mengeluarkan saya dan mendorong pantatku keluar dari trek. Saya tidak ingin mencicipi tanah hanya karena mencoba untuk membuktikan suatu hal."

Edwards juga sepakat dengan mantan rekannya di Yamaha, Valentino Rossi, yang mengatakan bahwa reputasi Simoncelli mungkin telah memengaruhi keputusan untuk memberikan penalti kepadanya. Hanya saja, Simoncelli terlalu agresif dalam balapan tersebut sehingga terjadi kecelakaan itu.

"Saya tidak berpikir pernah melihat seorang pebalap yang bisa meneruskan balapan untuk cara membalap yang kotor selama lomba. Saya tidak pernah memiliki masalah dengan Marco dan saya merasa nyaman membalap dengannya. Saya tidak punya kebencian dengannya, tetapi pada hari itu dia salah dan tampil tidak tenang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

    Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

    Timnas Indonesia
    Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

    Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

    Timnas Indonesia
    Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

    Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

    Timnas Indonesia
    Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

    Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

    Badminton
    Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

    Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

    Timnas Indonesia
    Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

    Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

    Timnas Indonesia
    Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

    Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

    Timnas Indonesia
    Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

    Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

    Badminton
    Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

    Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

    Liga Inggris
    KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

    KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

    Internasional
    Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

    Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

    Timnas Indonesia
    Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

    Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

    Timnas Indonesia
    Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

    Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

    Liga Inggris
    Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

    Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

    Sports
    Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

    Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com