MALANG, KOMPAS.com — Pelatih senior Pelatnas Cipayung, Christian Hadinata, menyebut kemerosotan prestasi bulu tangkis Indonesia antara lain disebabkan oleh ketakutan pengurus.
Dalam diskusi di acara Djarum Badminton All Stars di Malang, Jumat (29/4/2011), Christian menyebutkan, dalam setiap masa jabatan, pengurus ingin dikatakan berhasil. "Karena itu, mereka selalu memprioritaskan pengiriman pemain senior, dengan harapan mereka akan terus menang," ujar Christian.
Akibat kebijakan ini, menurut Christian, para pemain muda kemudian jarang diberi kesempatan untuk bertanding ke luar negeri. "Akibatnya, kemampuan teknis mereka yang tinggi tidak ditunjang mental bertanding yang terasah."
Kebijakan ini justru menguntungkan para pebulu tangkis muda dari negara di luar Indonesia. "Mereka mampu mengetahui kelemahan para pemain utama kita. Para pemain muda negara lain memanfaatkan kesempatan untuk bertanding dengan para atlet senior kita, seperti Taufik Hidayat atau ganda Markis Kido/Hendra Setiawan," lanjut Christian.
Pada awalnya para pemain senior kita masih mampu mengalahkan pemain muda negara lain. Namun, mereka memanfaatkan terus kesempatan bertemu pemain senior kita ini. Pada saatnya nanti para pemain senior kita harus mengakui keunggulan pemain muda negara lain. "Ini sesuatu yang alami. Secara teknis dan stamina, mereka menjadi lebih unggul," kata Christian.
Menurut Christian, para pemain muda mutlak diberi kesempatan untuk menimba pengalaman dengan bertanding di luar negeri. "Ya, harus berani memulai. Kalau tidak, kita akan semakin ketinggalan dari negara-negara kecil."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.