TANGERANG, KOMPAS.com — Juara dunia kelas terbang mini, Muhammad Rahman, mengaku memanfaatkan kelengahan lawannya, Kwanthai Sithmorseng, yang terlalu percaya diri.
Hal ini diungkap oleh M rahman saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (20/4/2011). Petinju kelahiran Merauke Papua itu merebut sabuk juara dunia versi World Boxing Association (WBA) pada usia 39 tahun dari tangan petinju Thailand Kwanthai Sithmorseng di Thailand, Selasa (19/4/2011), dengan menang KO di ronde sembilan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng menyambut kedatangan juara dunia tinju kelas terbang mini (47,6 kg) tersebut. Gelar ini merupakan yang kedua kalinya direbut. Pada tahun 2004-2007, pria yang saat ini menetap di Blitar, Jawa Timur, itu merebut juara dunia kelas terbang mini versi IBF setelah mengalahkan petinju asal Kolombia, Daniel Reyes.
Setelah bisa mempertahan gelar lebih kurang tiga tahun, akhirnya gelar petinju kelahiran 23 Desember 1971 terlepas setelah dikalahkan oleh petinju asal Filipina, Florante Condes atau biasa disebut Little Pacquiao.
Saat tiba di Terminal Kedatangan Soekarno-Hatta langsung disambut dengan pengalungan bunga oleh Menpora Andi Mallarangeng. Saat melakukan penyambutan juga didampingi oleh promotor tinju Raja Sapta Oktohari. "Baik-baikkan. Itu masih ada bekas luka. Tapi menang KO-kan?," kata Menpora saat menyambut juara dunia tinju kelas terbang mini di Bandara Soekarno-Hatta.
Dengan direbutnya juara dunia kelas terbang mini, kata dia, saat ini Indonesia punya dua juara dunia karena sebelumnya Chris Jhon mampu mempertahankan gelarnya saat menghadapi petinju muda Tanah Air, Daud Yordan.
"Sudah menang, di kandang lawan lagi. Ini sungguh luar biasa. Kami ingin dengan kemenangan ini menjadi ispirasi bagi anak-anak muda Indonesia untuk terus berprestasi," katanya menambahkan.
Ia menjelaskan, meski hampir memasuki umur 40 tahun, M Rahman telah menunjukkan kemampuannya. Untuk itu harus diapresiasi agar tetap terus eksis dan mampu mengharumkan nama bangsa. "Ini tua-tua nanas. Makin tua makin ganas," kata Menpora dengan tertawa lepas.
Sementara itu, M Rahman mengaku persiapan untuk menghadapi juara dunia asal Thailand sangat singkat dan tanpa pantauan dari manajer.
Bahkan saat timbang badan, berat badan lebih lima ons. "Saya hanya bermain teknik saja. Tapi melihat lawan overconfidence, saya manfaatkan itu. Terus terang hingga saat ini saya tidak percaya telah menjadi juara dunia," katanya saat dikonfirmasi.
Selama lebih kurang 10 tahun berkecimpung dalam dunia tinju profesional, petinju dengan nama lengkap Mohammad Rahman Sawaludin bin Suhaimat itu telah bertanding sebanyak 64 kali yang terdiri 33 kali menang KO/TKO, 10 kali kalah, lima kali kalah dan 16 kali menang angka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.