MOSKOW, KOMPAS.com - Rusia melakukan penawaran baru untuk memboyong sirkus Formula Satu ke Sochi dan bos F1 Bernie Ecclestone setuju event itu diadakan di tempat itu pada tahun 2014, tahun yang sama dengan pelaksanaan Olimpiade musim dingin dan negara kawasan Laut Hitam itu sebagai tuan rumahnya.
Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, yang memegang peranan penting agar Sochi terwujud sebagai tuan rumah pesta olahraga itu, diharapkan berada di kota itu Selasa guna menandatangani pembangunan awal sirkuit sebesar 200 juta dolar itu.
Ecclestone mengatakan kepada media lokal, setelah beberapa kali pertemuan dengan petinggi Rusia, kondisi kontrak itu pun disetujui. "Dokumen itu belum ditandatangani tetapi bila para tokoh dari Rusia menandatanganinya, saya akan melakukan hal sama keesokan harinya," kata Ecclestone seperti dilansir koran Harian Kommersant.
Ia mengatakan, bayaran yang harus dipenuhi Rusia untuk menjadi tuan rumah F1 disetarakan dengan bayaran tuan rumah Singapura dan Abu Dhabi, sekitar 40 juta dolar per tahun. Tapi para penggemar lomba itu jangan buru-buru membeli tiket karena Ecclestone pernah mengumumkan hal sama pada 2002 ketika memberi lampu hijau pada Grand Prix dai Moskow.
Pada Meret 22 tahun itu, mantan Wali Kota Rusia Yury Luzhkov dan bos F1 sudah duduk untuk melakukan penandatanganan di hadapan puluhan wartawan, di gedung Balaikota Moskow. Tapi nota kesepahaman itu tidak jadi ditandatangani pada menit akhir pertemuan karena kedua tokoh sama-sama tidak setujuh dengan butir-butir tentang masalah keuangan.
"Mereka ingin menyapu habis semua uang dan meningglkan kita dengan kegembiraan mencium bau asap bahan bakar kendaraan itu," kata Luzhkov, yang setelah itu didepak Presiden Dmitry Medvedev.
Proyek penyelenggaraan Formula Satu di Sochi, Olympic Park, juga menimbulkan tanda tanya, bagaiman caranya Rusia menyelenggarakan acara sebesar itu padahal sebelumnya tidak pernan menjadi tuan rumah acara yang kurang penting.
"Penyelenggarakaan Formula Satu di Rusia dalam kondisi sekarang merupakan utopia," kata pengendara Formula 2 Rusia, Ivan Samarin. "Kita harus membangun beberapa sirkuit untuk perlombaan nasional, kemudian baru membangun sirkuit Formula Satu," katanya.
Samarin menambahkan, Rusia juga harus mengubah sikap mental mereka dan berhenti mengharapkan keuntungan dari investasi yang ditanamkan dalam proyek itu. "Konstruksi sirkuit balap merupakan investasi masa depan," katanya.
"Pembangunan Formula One merupakan gengsi negara secara keseluruhan dan untuk menarik turis, sehingga mereka bersedia datang dan mengeluarkan uang demi pertunjukan. Tapi para investor harus bersedia menunggu bertahun-tahun sebelum investasi mereka mulai berbuah jadi keuntungan," katanya.
Rusia saat ini memiliki satu orang pebalap F1, Vitaly Petrov, yang menjadi pebalap F1 pertama negara itu, dipilih untuk mendukung tim Renault pada musim lomba 2010. Tapi, kekuatan Putin, yang mendukung proyek itu, bisa jadi merupakan penyeimbang yang kuat dalam memenuhi keinginan mereka.
Setelah sukses mendatangkan Olimpiade musim dingin, Putin sekarang melirikkan matanya ke Piala Dunia, dengan bertindak selaku ketua delegasi Rusia ke pertemuan FIFA di Zurich, Desember, saat tuan rumah Piala Dunia tahun 2018 dan tahun 2022 akan ditentukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.