Ayu ke Laos dengan Lutut Diperban

JAKARTA, KOMPAS.com – Petenis nasional Ayu Fani Damayanti berangkat ke arena SEA Games Laos dengan kondisi belum fit 100 persen. Dia juga kemungkinan masih akan sering diperban di bagian lutut kirinya.

"Saya belum fit 100 persen dan pelatih fisik, Robert Ballard, masih menyuruh saya untuk mengenakan perban di bagian lutut kiri saya saat ke SEA Games nanti," ujar Ayu di Jakarta, Senin (7/12).

"Meski demikian, saya nyatakan siap untuk bertarung dan memberikan yang terbaik karena teman-teman juga semua dalam kondisi fit," katanya.

Jelang keberangkatan ke Laos, kondisi Ayu sempat mengkhawatirkan akibat mengalami cedera kaki sejak tampil di Turnamen Sportama Bukit Asam Palembang hingga ke Turnamen Xpro dan Turnamen Seri Master Garuda Indonesia pada kurun satu bulan terakhir.

Robert Ballard secara terpisah mengatakan, pihaknya pada pekan-pekan terakhir terus berupaya melakukan treatment agar Ayu yang menjadi andalan Indonesia bisa tampil maksimal di SEA Games nanti.

"Saya harus melakukan penguatan pada kakinya dengan treatment dan pijatan-pijatan khusus untuk atlet. Ini memang membutuhkan waktu," ujar Robert Ballard.

Pelatih fisik asal Australia itu menambahkan, dirinya membina fisik Ayu tak hanya untuk kepentingan ke arena SEA Games semata, tetapi juga untuk kepentingan masa depan Ayu pada dua tahun ke depan.

Ayu yang baru-baru ini tampil juara sejati dengan meraih gelar juara Seri Master pada Garuda Indonesia Tennis Series 2009 menambahkan, balutan atau perban itu harus dikenakannya hanya untuk menghilangkan rasa sakit yang terkadang masih terasa.

"Perban itu hanya untuk menghilangkan rasa sakit, jadi tidak terlalu parah," ujar Ayu yang bertolak ke Laos bersama rombongan kontingen Indonesia pada Senin malam.

Pengurus Pusat PELTI menargetkan dua medali emas cabang tenis dari enam nomor yang dipertandingkan di SEA Games XXV/2009.

Di SEA Games 2007 di Thailand, Indonesia hanya merebut satu medali emas melalui Sandy Gumulya.

Ke SEA Games Laos, tim tenis Indonesia bermaterikan Christoper Rungkat, Sunu Wahyu Trijaji, Nesa Artha, Surya Wijaya, Ayu Fani Damayanti, Sandy Gumulya, Lavinia Tananta, dan Yessi Rompies.