LONDON, KOMPAS.com - Roger Federer berhasil memenuhi ambisinya menjadi petenis dengan gelar terbanyak di turnamen grand slam. Melalui pertarungan maraton di final Wimbledon 2009, ranking kedua dunia itu berhasil menaklukkan petenis Amerika Serikat, Andy Roddick, dengan 5-7, 7-6(6), 7-6(5), 3-6, 16-14.
Gelar keenam bagi Federer di London itu ditentukan setelah ia berhasil mematahkan servis Roddick di game ke-30 set terakhir. Itulah satu-satunya break yang bisa ia selesaikan dari tujuh kali kesempatan selama 4 jam 16 menit.
Duel ketiga yang mempertemukan kedua pemain di final Wimbledon itu menjadi pertunjukan kekuatan servis mereka. Roddick yang mencatatkan servis tercepat 230 km per jam membuka dan menutup game pertama dengan ace. Keduanya kemudian bergiliran memenangkan game, tapi Roddick berhasil mencuri angka dengan melakukan break dan menutup set pertama dalam waktu 39 menit.
Ketatnya pergerakan angka kembali terjadi di set kedua. Saat terjadi tie-break, Roddick berhasil memimpin 5-1, lalu menggenggam tiga kali set point. Namun, unggulan keenam itu justru melakukan kesalahan sendiri dan membuat Federer berhasil merebut lima angka berturut-turut.
Kejadian serupa terulang lagi di set ketiga di mana kedua pemain saling mempertahankan servisnya hingga game ke-12. Saat tie-break, giliran Federer memimpin hingga 6-3. Roddick hampir mengejar, tapi Federer berhasil memanfaatkan servisnya dan memperoleh winner sebagai penutup set.
Di set keempat, Roddick kembali mematahkan servis lawan pada game keempat dan terus memimpin hingga 4-1. Kekuatan pertahanan yang diperagakan juara Amerika Terbuka 2003 itu membuatnya berhasil mempertahankan servis dan menutup set tersebut dengan 6-3.
Set penentuan benar-benar membuat penonton tegang. Namun, duel yang berlangsung hingga lebih dari pukul 16.00 waktu setempat membuat jatuhnya sinar matahari membentuk bayangan hampir di setengah lapangan. Set kelima ini berakhir dalam waktu 95 menit saat Roddick gagal melancarkan forehand.
Dengan gelar ini, Federer menjadi satu-satunya petenis yang berhasil mengoleksi 15 gelar juara grand slam. Jumlah ini melebihi Pete Sampras, yang meraih gelar ke-14 di Amerika Terbuka 2002.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.