LONDON, Kompas.com — Meski telah meraih gelar juara grand slam yang kesebelas di Wimbledon, Serena Williams menolak dirinya sudah menjadi salah satu dari legenda tenis dunia.
Serena menjuarai tuirnamen grand slam Wimbledon, Sabtu, dengan mengalahkan kakak kandungnya, Venus, di final 7-6 (7/3), 6-2. Ini merupakan gelar juara Wimbledon kedelapan dalam 10 tahun terakhir buat keluarga Williams. Rekor ini hanya kalah dari petenis AS pada 1960-1970-an, Billie Jean King yang menjadi juara sebanyak sembilan kali.
Legenda-legenda tenis lainnya antara lain Chris Evert dan Martina Navratilova dengan 18 gelar, Helen Wills Moody (19 gelar), Steffi Graf (22), dan Margareth Court SMith (24).
"Sejak awal karir, saya tidak pernah mengatakan ingin memecahkan rekor mereka. Masih jauh sekali," kata Serena (27). "Anda menanyakan soal 18 gelar. Saya baru meraih 11. Mereka adalah para pemain yang hebat dan saya tidak sebanding dengan mereka."
Namun, meski telah menjadi juara dalam tiga dari empat turnamen grand slam yang terakhir, Serena tetap tidak mampu menggeser petenis Rusia, Dinara Safina di peringkat satu dunia, Senin besok. "Saya kira jika kita meraih tiga gelar grand slam, Anda akan menjadi peringkat satu. Tapi tidak di WTA Tour," kata Serena.
"Saya adalah pemain nomor dua. Itulah saya. Saya kira Dinara telah melakukan segalanya untuk menjadi petenis nomor satu. Ia telah menjadi juara di Roma dan Madrid....," kata Serena sambil menahan tawa.
"Dinara memang layak menjadi nomor satu, ia telah bekerja keras. Bisa dilihat dari fisiknya. anda tidak akan bisa mendapatkan apa-apa bila tidak bekerja keras. Saya mengucapkan selamat buatnya. Saya tidak tahu bagaimana caranya menjadi petenis nomor satu, tetapi saya tidak peduli."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.