WIMBLEDON, KOMPAS.com - Venus Williams mewujudkan impian terciptanya final Williams bersaudara di Wimbledon 2009. Petenis berusia 29 tahun itu memastikan hal tersebut setelah menang mudah atas pemain Rusia yang menjadi unggulan utama, Dinara Safina.
Dalam pertandingan yang hanya berdurasi 51 menit tersebut, Williams menang 6-1 6-0. Alhasil, sang bertahan ini maju ke partai puncak untuk bertemu dengan adik kandungnya, Serena Williams, yang lebih dulu meraih tiket final setelah bermain alot dengan kompatriot Safina, Elena Dementieva, selama tiga set yang berakhir dengan skor 6-7(4/7) 7-5 8-6 untuk kemenangannya.
Dengan demikian, ini adalah ulangan final tahun lalu di mana Venus yang sekarang menjadi unggulan ketiga keluar sebagai pemenang. Dan secara keseluruhan, pertemuan duo Amerika Serikat itu pada hari Sabtu (4/7), merupakan yang kedelapan di final grand slam--setelah Amerika Serikat Terbuka 2001, Perancis Terbuka 2002, Australia Terbuka 2003, 2009 dan Wimbledon 2002, 2003, 2008.
Sangat kontras dengan semifinal pertama antara Serena vs Dementieva yang menampilkan permainan atraktif dan dramatis, duel Venus vs Safina berlangsung berat sebelah. Williams yang menjadi unggulan ketiga di turnamen ini mendominasi pertandingan, sedangkan Safina bermain tidak seperti yang diperkirakan karena banyak melakukan unforced errors.
Meskipun bagian atas dan bawah lutut kirinya dibalut perban, Williams tampil nyaris tanpa cela. Di awal pertandingan dia langsung menunjukkan dominasinya setelah melakukan break di game kedua, sebelum unggul 5-0.
Safina berusaha bangkit dan berhasil mendapat satu poin ketika memegang servis di game keenam. Tetapi ini adalah satu-satunya poin petenis nomor satu dunia tersebut di laga ini, karena Williams bisa mengakhiri set pertama dengan skor 6-1 dalam waktu 27 menit.
Di set kedua, Venus mengawalinya dengan break. Selanjutnya, juara tujuh kali grand slam tersebut tak terbendung lagi karena dia menyapu bersih lima game tersisa untuk menang dengan skor telak 6-0, sekaligus memastikan terjadinya all-Williams final.
"Ini adalah final kedelapanku di sini dan merupakan sebuah mimpi untuk mendapat lagi kesempatan mempertahankan gelar," ungkap Venus.
"Dinara adalah pemain berbakat, tetapi saya lebih berpengalaman di Centre Court sehingga banyak membantu. Dan, sangat menyenangkan bisa bertemu Serena lagi, itu akan menjadi bagian yang berat," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.