Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Servis Keras dan Ace, Roddick Siap Jegal Murray

Kompas.com - 02/07/2009, 17:24 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Andy Roddick untuk pertama kalinya melangkah ke semifinal Wimbledon sejak tahun 2005. Prestasi tersebut dia raih setelah melewati perjuangan keras yang dramatis selama lima set untuk mengalahkan petenis Australia yang juga mantan juara Wimbledon 2002, Lleyton Hewitt, dengan 6-3, 6-7(10/12), 7-6(7/1), 4-6, dan 6-4, Rabu (1/7).

Kemenangan yang diraih itu tak lepas dari kemampuannya melakukan 43 ace dalam laga tersebut. Tak heran jika petenis Amerika Serikat tersebut optimistis bisa kembali menghadirkan kejutan pada semifinal yang berlangsung Jumat (3/7), dengan menjegal Andy Murray, walaupun lawannya itu pemain tuan rumah.

Ya, Roddick yang menjadi unggulan keenam tak bisa menghindari pertemuan tersebut. Hasil drawing menempatkan dia berada satu jalur dengan Murray, yang menjadi unggulan ketiga di grand slam lapangan rumput ini.

Pekerjaan sangat berat menanti Roddick, jika mau lolos ke final karena dia harus lebih dulu meruntuhkan "batu karang" andalan publik Inggris tersebut. Lebih dari itu, semangat Murray di turnamen ini pasti berlipat ganda karena dia ingin menjadi orang Inggris pertama yang juara di Wimbledon, setelah sejarah itu terkubur selama 73 tahun.

Meskipun demikian, berbekal servis keras yang menjadi andalannya, pemain berusia 26 tahun ini tetap yakin bisa menghentikan laju Murray.

"Andy bermain hebat. Tapi dengan servis terbaik saya, saya bisa memberikan peluang besar untuk diri sendiri di setiap pertandingan. Saya sudah banyak kali berada dalam situasi seperti ini. Saya akan bermain dengan baik, dan berharap dia juga demikian," ungkap Roddick.

Melawan Hewitt, Roddick harus bermain selama 3 jam 50 menit untuk mendapatkan tiket ke babak empat besar. Tentu saja perjuangannya tersebut sangat menguras tenaga sehingga pasti sedikit berpengaruh terhadap penampilannya melawan Murray, yang justru hanya bermain tiga set untuk maju ke semifinal.

Namun, Roddick tak merasa demikian. Menurutnya, apa yang terjadi saat melawan Hewitt tak memberikan efek yang serius ketika dirinya bertarung dengan Murray.

"Pada titik ini, saya merasa fit dan sehat. Saya merasa baik secara fisik. Saya yakin bisa menyulitkannya, apalagi sekarang saya merasa berada dalam performa yang lebih baik dibandingkan ketika saya 24 tahun. Jadi, hal tersebut tak banyak berpengaruh," tambahnya.

Namun, data statistik menunjukkan bahwa rekor pertemuan menjadi milik Murray. Dari delapan kali duel yang sudah mereka lakoni, dia baru menang dua kali atas lawannya yang bakal mendapat dukungan penuh dari suporter.

Namun, lagi-lagi Roddick tak peduli karena sudah sering menghadapi atmosfer menegangkan di babak-babak akhir sebuah turnamen paling bergengsi seperti Wimbledon. Dia punya keyakinan bisa menang.

"Saya pikir, dukungan penonton akan menjadi pemicu. Tentu saja itu akan membuat atmosfernya menjadi hebat dan saya menghargainya, meskipun itu (dukungan) bukan untuk saya. Malah ketika mereka berteriak, 'C'mon, Andy', saya akan berpura-pura bahwa itu adalah saya!"

Memang, sepanjang kariernya, Roddick dua kali menembus final grand slam lapangan rumput ini, yakni pada tahun 2004 dan 2005. Sayang, ambisi untuk merengkuh gelar di sini tak pernah kesampaian karena langkahnya selalu dihentikan oleh Roger Federer, yang juga lolos ke semifinal dan sedang mengincar gelar keenam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com