Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Dekati Gelar Ketujuh

Kompas.com - 21/06/2009, 05:12 WIB
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dua tahun absen di partai puncak, Taufik Hidayat kembali tampil di final Djarum Indonesia Open Super Series 2009 untuk mengincar gelar ketujuh. Taufik, satu-satunya wakil Indonesia pada partai final hari Minggu (21/6) di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Taufik akan berebut gelar juara dengan pemain Malaysia, Lee Chong Wei, setelah mengalahkan rekan senegaranya, Sony Dwi Kuncoro, di semifinal, Sabtu, dalam pertandingan dua game langsung, 21-17, 21-14. Sementara Chong Wei mengalahkan pemain China, Chen Jin, 21-15, 22-20.

Wakil Indonesia lainnya di semifinal, pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, harus mengakui ketangguhan pasangan Korea Selatan (Korsel), Jung Jae-sung/Lee Yong-dae, 21-19, 21-17.

Taufik, yang diunggulkan di tempat kelima, sebelumnya telah enam kali menjadi juara pada turnamen berhadiah total 250.000 dollar AS ini, yakni tahun 1999, 2000, 2002-2004, dan 2006. Taufik berbagi gelar terbanyak dengan seniornya, Ardy B Wiranata, yang mendominasi dekade 1990-an dengan menjadi juara enam kali pada tahun 1990-1992, 1994, 1995, dan 1997.

Untuk itulah, Taufik tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tampil di final meski harus melawan Chong Wei yang telah dua kali mengalahkannya pada tahun ini, di All England dan Swiss Super Series, Maret lalu. Apalagi, pemain yang dilatih Mulyo Handoyo ini bisa menang dalam partai semifinal melawan Sony dengan cepat.

”Saya tidak menduga bisa menang dua game melawan Sony. Pertandingan hari ini justru berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan perempat final,” kata Taufik yang bermain melawan Sony hanya dalam waktu 47 menit. Sehari sebelumnya, partai Taufik melawan Peter Gade (Denmark) berlangsung selama 1 jam 12 menit yang menjadi partai perempat final terlama.

Kedua pemain tampil hati-hati di awal game pertama dan banyak membuat kesalahan sendiri. Namun, pertahanan ketat Taufik dikombinasikan dengan keunggulan di depan net membuat Sony kewalahan mengimbangi permainan seniornya itu.

Taufik mengatakan, kunci kemenangannya atas Sony adalah menguasai permainan net. Hal yang sama dikatakan Sony, yang merupakan juara bertahan. ”Permainan net Taufik sangat bagus. Semua pukulan saya bisa diantisipasinya. Dalam kondisi seperti ini, saya kesulitan bermain maksimal,” kata Sony.

Bagi Taufik, penampilannya di final hari ini menjadi yang kedua setelah berstatus sebagai pemain nonpelatnas setelah menjadi juara di India Grand Prix Gold. Atas statusnya tersebut, Taufik pun berkali-kali mendapat pertanyaan tentang perbedaan bermain sebagai pemain pelatnas dan nonpelatnas. ”Sekarang saya bermain untuk diri sendiri. Menang untuk sendiri, kalah juga untuk sendiri,” ujar Taufik.

Pada semifinal tunggal putra lainnya, Chong Wei berhasil mengatasi perlawanan Chen Jin meski berada dalam tekanan karena teriakan penonton Indonesia. Tekanan ini pula yang harus dihadapi Chong Wei hari ini, apalagi melawan Taufik yang akan didukung penuh penonton di Istora.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com