Luar Biasa! Nitya/Greysia Tembus Final

SINGAPURA, KOMPAS.com — Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii tampil luar biasa sehingga membuat kejutan lagi di turnamen Singapura Terbuka Super Series 2009. Ganda putri Indonesia yang tidak diunggulkan itu maju ke final setelah menang straight set 22-20 dan 21-12 atas unggulan delapan dari Denmark, Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl, Sabtu (13/6).

Di final yang akan berlangsung Minggu (14/6), Nitya/Greysia akan bertemu dengan unggulan ketiga dari Korea Selatan, Ha Jung Een/Kim Min Jung, atau unggulan kelima dari China, Zhang Yawen/Zhao Tingting.

Keberhasilan satu-satunya ganda putri Pelatnas Cipayung yang tampil di Singapura ini memang patut diacungi jempol. Pasalnya, mereka telah melewati perjalanan yang melelahkan dan penuh tantangan untuk melangkah ke partai puncak turnamen berhadiah 200.000 dollar AS ini.

Ya, sebelum menjejakkan kaki di semifinal, Nitya/Greysia lebih dulu menyingkirkan pasangan Malaysia, Chin Eei Hui/Wong Pei Tty, yang merupakan unggulan pertama. Mereka harus berjuang selama 59 menit untuk meraih kemenangan 17-21, 21-16, dan 21-19 atas ganda putri nomor satu dunia tersebut.

Di awal pertandingan, Nitya/Greysia terlihat sangat sulit meladeni agresivitas Frier Kristiansen/Rytter Juhl. Dengan postur yang pendek, ganda putri Indonesia itu memang menjadi serba salah karena setiap jengkal lapangan seolah-olah bisa ditutupi oleh pasangan Denmark yang jangkung tersebut. Alhasil, Nitya/Greysia selalu tertinggal dalam pengumpulan poin.

Harapan Greysia/Nitya untuk menang di set pertama tampaknya akan sirna ketika Frier Kristiansen/Rytter Juhl sudah unggul 19-14, dilanjutkan dengan 20-17. Namun, dengan semangat juang yang sangat tinggi dan pantang menyerah, Greysia/Nitya secara perlahan bisa mengejar dan menyamakan skor menjadi 20-20, sebelum meraih dua angka tambahan untuk menang 22-20.

Berbekal kemenangan yang dramatis di set pertama itu, Nitya/Greysia tampil penuh percaya diri pada game kedua. Ganda putri andalan Indonesia ini juga mengubah strategi dan taktik dengan lebih merendahkan bola sehingga memaksa Frier Kristiansen/Rytter Juhl lebih banyak bermain net.

Ternyata "senjata" itu sangat ampuh karena pasangan Denmark itu terlihat sangat frustrasi dan kerap melakukan kesalahan sendiri, di samping akurasi dan determinasi Nitya/Greysia dalam menempatkan bola di tempat yang kosong. Alhasil, Nitya/Greysia dengan mudah mengumpulkan poin dan tak terkejar lagi setelah skor 2-2 sampai akhirnya meraih kemenangan 21-12 dan meraih tiket ke final.

Ini menjadi hasil yang menggembirakan bagi kubu Indonesia karena sudah lahir bintang baru untuk nomor ganda putri. Nitya/Greysia bakal menjadi tulang punggung Indonesia saat tampil di turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2009 yang mulai bergulir 16-21 Juni nanti, dan mereka diharapkan bisa mempertahankan gelar nomor ganda putri di turnamen ini setelah tahun lalu Vita Marissa/Liliyana Natsir menjadi juara.

Sebelumnya, Greysia berpasangan dengan Jo Novita dan mereka terakhir tampil di Piala Uber 2008. Namun, pasangan tersebut "bercerai" setelah Jo Novita mundur dari Pelatnas.

Hasil ganda putri ini juga menjadi hiburan bagi Indonesia yang sudah kehilangan wakil di nomor ganda campuran setelah Nova Widianto/Liliyana Natsir yang merupakan juara bertahan Singapura Terbuka sudah tersingkir di semifinal. Ganda campuran nomor satu dunia ini menyerah 20-22 dan 20-22 dari pasangan China, Xie Zhongbo/Zhang Yawen.

Indonesia masih punya satu wakil lagi di nomor ganda putra, yakni Markis Kido/Hendra Setiawan. Pasangan nomor satu dunia tersebut akan ditantang unggulan empat asal Denmark, Lars Paaske/Jonas Rasmussen.