Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hermawan: Pencurian Umur Rusak Pembinaan!

Kompas.com - 07/06/2009, 00:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pebulu tangkis nasional Hermawan Susanto berpendapat, pencurian umur yang dilakukan pelatih dan klub bulu tangkis pada turnamen menjadi perusak pembinaan, sekaligus mematikan atlet berbakat.

"Dalam setiap turnamen banyak kita jumpai atlet bulu tangkis berbakat yang mulai menonjol. Tetapi mereka akhirnya kalah dengan umur yang tidak jelas," ujar Hermawan, yang merupakan suami mantan pebulu tangkis nasional Sarwendah Kusumawardani, Sabtu (6/6).

Menurut peraih medali perunggu Olimpiade Barcelona 1992 itu, hingga kini pencurian umur masih marak dilakukan dalam setiap turnamen, baik di tingkat klub, kejuaraan tingkat daerah hingga kejuaraan tingkat nasional.

Kendati masalah pencurian umur telah dimasukkan dalam agenda PB PBSI sejak lama, tetapi hingga sekarang belum bisa dituntaskan juga. Fenomena itu kata Hermawan, menjadi salah satu penyebab kemunduran prestasi atlet-atlet bulu tangkis nasional di kancah dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Sebab sebelum era tahun 2000, Indonesia banyak memiliki atlet-atlet andal yang menjuarai berbagai even kejuaraan tingkat dunia, terutama yang di luar negeri, baik nomor tunggal ataupun nomor beregu.

Namun kini kondisi sebaliknya terjadi. Meski banyak klub-klub bulu tangkis bermunculan di berbargai daerah yang didukung banyaknya event kejuaraan digelar, tetapi prestasi justru menurun.

Karena itu, Hermawan yang pernah mengalahkan kandidat juara tunggal putra dari China pada Olimpiade Barcelona, Zhao Jianhua, mengatakan, PBSI terutama yang berada di daerah sebaiknya mengambil langkah tegas menindak pencurian umur yang terjadi dalam suatu kejuaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com