ROMA, SELASA - Ducati belum pernah menjadi juara di kandang sendiri. Ketika melakoni GP Italia, pabrikan tuan rumah tersebut tak bisa banyak "bicara" karena mereka selalu gagal menjadi yang terbaik di Sirkuit Mugello.
Namun di Jepang, Ducati justru meraih hasil sebaliknya karena mereka nyaris tak terbendung. Sirkuit Motegi seperti jadi rumahnya sendiri, karena fakta membuktikan bahwa dalam kurun tiga tahun terakhir Ducati selalu menjadi pemenang dan menyisihkan pabrikan MotoGP asal Jepang sendiri.
Tiga kemenangan tersebut dipersembahkan oleh mantan pembalapnya, Loris Capirossi--sekarang pindah ke Rizla Suzuki--, yang menyabet kemenangan pertama Ducati bersama ban Bridgestone pada tahun 2005. Sedangkan tahun lalu, rekan setim Capirossi, Casey Stoner, yang berjaya sekaligus menyegel gelar juara dunia yang juga merupakan gelar pertama Ducati di kejuaraan dunia MotoGP.
"Motegi merupakan sirkuit yang menyimpan banyak kenangan indah bagi kami. Kemenangan pertama bersama Bridgestone tahun 2005, yang mana datang setelah sekian bulan kami menanti usai juara MotoGP Barcelona tahun 2003, membuat performa kami signifikan," ungkap project director Ducati, Livio Suppo, Selasa (23/9).
"Secara keseluruhan, Motegi merupakan tempat yang istimewa bagi kami, meskipun kami akan ke sana tidak dengan performa sebagus tahun lalu. Namun, balapan musim ini masih tersisa empat seri dan kami senang Motegi merupakan salah satu trek yang kami suka," tambah Suppo.
Memang, tahun ini Ducati tampaknya akan kehilangan gelar juara dunia. Pasalnya, Valentino Rossi yang menjadi pesaing terdekat Stoner hanya perlu finis di posisi tiga untuk menyegel sekaligus merampas kembali mahkota juara MotoGP yang lepas dari kepalanya dalam dua musim terakhir--walaupun Stoner jadi juara di Motegi.
Meskipun demikian, Stoner yang hanya mengemas 13 poin di tiga balapan terakhir berjanji untuk tampil all-out. Dia tak peduli dengan kondisi tersebut. Bagi pembalap Australia tersebut, dirinya ingin mempertahankan dominasi Ducati di Motegi yang telah menjadi sirkuit spesial.
"Saya telah meraih hasil campuran di Motegi, di mana banyak yang bagus dan banyak yang jelek pula. Namun kenangan terindah pada tahun lalu di mana saya juga menjadi juara membuat saya terpacu. Memang, saya lebih suka melihat ke depan dari pada membicarakan masa lalu," ungkap Stoner yang mengakui, GP Jepang sangat cocok dengan Ducati dan ban yang dipakainya. (CRS/LOU)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.