JAKARTA, SELASA - Atlet yang meraih medali di Olimpiade Beijing 2008 menggunakan pakaian sederhana dalam malam Apresiasi Prestasi Atlet Olimpiade yang diberikan Kompas Gramedia. Tetapi kesederhanaan mereka membawa gaung prestasi hingga ke ajang bergensi tingkat dunia.
Hal itu dikatakan Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama dalam sambutan acara apresiasi tersebut di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (26/8). "Perilaku dan pakaian para atlet dan pelatih amat sederhana malam ini, tentunya sangat kontras dengan semangat zaman yang selalu konsumtif," tutur Jakob.
Jakob mengatakan, kalau negeri ini mau maju maka kerja keras tanpa pamrih dan kerja sama perlu dikembangkan. "Apa yang dilakukan atlet ini memberi contoh. Jangan lihat yang serba lahiriah tapi yang ingin kita sampaikan semangat untuk terus berprestasi. Mudah-mudahan ini momentum yang dapat berkelanjutan ke depannya," tuturnya.
Rasa bangga dan syukur dari seluruh rakyat Indonesia atas prestasi ini, dikatakan Jakob, maka Kompas juga sudah sepantasnya melakukan hal ini. "Penganugerahan ini meski dilakukan di tempat sederhana, dalam suasana penuh keterpurukan, tetapi kita bangkitkan semangat dan kemampuan kita sebagai bangsa," katanya.
Sedangkan menurut Ketua Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Rita Subowo, ada beberapa perolehan medali di luar yang diperkirakan."Maria Kristin yang tidak punya ranking dalam jajaran atlet bulu tangkis tapi bisa mengalahkan pebulutangkis peringkat tiga China. Eko Yuli baru berumur 19 tahun, hanya terpaut empat kilo dari juara dari Thailand yang memecahkan rekor dunia. Saya bangga pada mereka," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.