Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus RUU Keterbukaan Informasi Publik

Kompas.com - 03/04/2008, 17:48 WIB

JAKARTA, KAMIS - Rancangan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) disahkan oleh sidang paripurna DPR, Kamis (3/4). Semangat keterbukaan yang diembuskan UU ini ternyata dinilai bukan keterbukaan murni. Deputi Direktur Yayasan Sains Estetika dan Teknologi Agus Sudibyo menyatakan, terdapat beberapa hal yang masih kabur dari UU ini. Diantaranya, mengenai sanksi kepada pengguna yang menyalahgunakan informasi.

"Ini sesuatu yang tidak lazim. UU KIP ini seharusnya hanya mengatur tentang akses informasi, bukan penggunaan informasi. Misalnya di pasal 51, yang mengatur sanksi bagi pengguna yang menyalahgunakan informasi secara melawan hukum. Melawan hukum ini maksudnya apa? Harusnya eksplisit," papar Agus saat ditemui di Gedung DPR, Kamis (3/4).

Ditambahkannya, aspek melawan hukum juga telah diatur dalam peraturan lain, yaitu KUHP. Hingga dimungkinkan adanya double pemidanaan. Pengaturan lain yang memungkinkan timbulnya perdebatan seperti mengenai cakupan Badan Publik. "Pada awalnya tentang BUMN dan partai politik itu disebutkan secara eksplisit, tapi akhirnya diubah implisit. Akibatnya, akan menimbulkan perdebatan karena bisa menimbulkan macam-macam persepsi," lanjutnya.

Selain itu, penyertaan alasan untuk mendapatkan informasi juga dianggapnya sebagai sesuatu yang justru membatasi akses untuk mendapatkan informasi. Dalam pasal 4 ayat (3) UU tersebut, dinyatakan bahwa setiap pemohon informasi publik berhak mengajukan permintaan informasi publik disertai dengan alasan permintaan tersebut. "Alasan sih boleh-boleh saja, tapi kan tidak untuk semua informasi publik disyaratkan demikian," tandas Agus.

Dibalik segala kekurangannya, Agus juga mencatat sejumlah sisi positif UU KIP. Sisi positif itu diantaranya adanya kewajiban badan publik untuk memberikan informasi bagi publik. Bagi yang melanggarnya akan diberikan sanksi tegas. Klasifikasi informasi yang wajib diinformasikan ke publik yaitu informasi yang harus diumumkan secara berkala, informasi yang sifatnya serta merta dan informasi yang harus tersedia setiap saat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com