Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Polusi, Olimpiade Terancam Ditunda

Kompas.com - 17/03/2008, 20:02 WIB

BEIJING, SENIN - Komite olimpiade internasional (IOC), Senin (17/3) menyebut akan membentuk panel khusus untuk merekomendasikan penundaan olimpiade Beijing karena masalah polusi.

Ketua komisi kesehatan IOC, Arne Ljungvist menyebut pihaknya telah melakukan analisis tersendiri mengenai kualitas udara Beijing. Ia menyebut badan yang akan dibentuk tersebut terdiri dari perwakilan IOC serta dari federasi-federasi olahraga dunia.

"Kita harus memiliki mekanisme untuk meningkatkan koordinasi komisi dengan fakta-fakta yang ada," katanya.  Menurut Ljungvist penyelanggaraan olimpiade pernah ditunda sebelumnya, meski bukan dengan alasan polusi. "Ini merupakan kali pertama masalah polusi udara menjadi  sebuah isu dan kami menganggap ini merupakan hal serius," katanya.

Beijing dianggap sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi. Para atlet dan ofisial yang akan berperan serta dalam pesta olahraga yang berlangsung 8-24 Agustus tersebut telah menyatakan kekhawatiran mereka terhadap buruknya kondisi udara Beijing.

Mereka yang berkepentingan terhadap kondisi udara adalah  para pelari marathon, para atlet balap sepeda, jalan cepat serta event-event yang menekankan pada daya tahan  tubuh.  "Namun risiko terhadap kesehatan tidak terlalu berbahaya. Risiko yang terbesar adalah mereka tidak dapat tampil dalam kondisi terbaik."

Risiko juga akan dihadapi atlet-atlet yang memiliki masalah pernafasan seperti asma. Seperti pelari marathon Haile Gebrselassie yang berniat absen ikut dalam olimpiade karena masalah polusi.

"Itu merupakan keputusan pribadi dan ia harus menjelaskannya," kata Ljungqvist. "Saya tidak bisa mengatakan keputusannya dapat menjadi contoh buat yang lain."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com