BANDUNG, KOMPAS – Meski tak diperkuat atlet-atlet andalannya, tuan rumah Jawa Barat berhasil menjuarai kategori senior kejurnas judo Kartika Cup 2008 yang digelar di GOR C-tra Arena. Jabar keluar sebagai juara dengan koleksi lima emas, dua perak, dan lima perunggu.
Tiga emas Jabar diperoleh pada Sabtu (12/1), yakni oleh Tati Rohaeti (kelas 52 kilogram/kg), Arnold Silalahi (-73 kg), dan Budi Hidayat (-66 kg). Sedangkan dua emas lainnya dihasilkan pada hari Jumat (11/1), melalui perjuangan Rina Mariana (-48 kg) dan Beta Awari (-55 kg).
Hasil ini merupakan kebanggaan bagi Jabar yang justru tidak memasang target juara umum. Sebagai tuan rumah, Jabar tidak muluk-muluk karena tak diperkuat atlet-atlet andalannya, yakni Ira Purnamasari (-78 kg), Ade Sujana (-100 kg), dan Toni Irawan (55 kg). Pada SEA Games 2007, Ira meraih emas, Ade meraih perak, dan Toni mendapat perak.
“Jadwal kejurnas dengan SEA Games sangat pendek,” kata pelatih Jabar Maulana. Ia mengatakan, fokus Jabar setelah kejuaraan ini adalah Pekan Olahraga Nasional XVII/2008
Setelah Jabar, calon tuan rumah PON XVII Kalimantan Timur berada di posisi dua dengan perolehan tiga emas, tiga perak, dan tiga perunggu. Tiga emas dipersembahkan Ridwan Krisbianto (+100 kg), Meilya Kubus (-60 kg), dan Teni Anggraeni (-63 kg). Sedangkan peraih juara tiga adalah Jawa Tengah dengan tiga emas dan dua perunggu. Satu emas diraih Endang Sri Lestari (-57 kg) dan atlet andalan Indonesia Kresna Bayu (-90 kg).
Jawa Timur yang Jumat (11/1) merebut juara kelas yunior hanya berhasil menduduki peringkat lima dengan satu emas, tiga perak, dan tiga perunggu. Jatim memang lebih fokus pada kategori yunior, yakni dengan menurunkan 45 atletnya. Sedangkan di kategori senior, Jatim hanya membawa delapan atlet. Itu pun merupakan atlet-atlet lapis kedua.
“Ini kejuaraan terakhir untuk meraih poin guna kelolosan ke PON. Koleksi poin atlet-atlet andalan kami sudah aman,” kata kepala pelatih tim Jatim Wisnu Sri Basuki.
Para pegiat judo berharap kejurnas untuk kategori yunior bisa rutin diselenggarakan setiap tahun. Kejurnas untuk atlet yunior terkahir kali diselenggarakan tahun 2006. “Kurangnya kejurnas untuk atlet yunior tidak bagus untuk proses regenerasi,” kata pelatih tim yunior Jabar Sugiri.
Pada hari Minggu besok akan digelar rapat kerja nasional PB PJSI untuk evaluasi prestasi dan konsolidasi organisasi. Seperti dikatakan Ketua Umum PJSI George Toisutta, dilihat dari prestasi di SEA Games Thailand, cabang judo memerlukan pembinaan secara berkesinambungan di seluruh wilayah tanah air. (LSD)