Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nor "Phoenix" Diana, Atlet Gulat Malaysia Yang Tetap Berhijab

Kompas.com - 18/07/2019, 00:13 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

KUALA LUMPUR, Kompas.com - Penampilan Nor "Phoenix" Diana yang langsing mungil dan mengenakan hijab menepis pandangan bahwa pegulat pro identik dengan orang-orang-orang besar yang gemar memperlihatkan otot tubuh mereka.
,
Diana yang baru berusia 19 tahun adalah gadis sedarahana dari negeri mayoritas muslim, Malaysia.  Gadis dengan berat badan tak sampai 50 kilogram dan tinggi 150 centimeter ini  telah empat tahun menekuni olahraga ini dengan bergabung dengan sekolah gulat Malaysia Pro Wrestling  (MYPW).

"Saya ingat betapa takutnya saat pertamkali berlatih mengingat pandangan orang tentang wanita, apalagi berhijab menekuni olahraga ini. Tetapi ternyata dukungan buat saya sangat luar biasa" kata Diana dalam wawancara dengan media Malay Mail.

Ia mengaku jatuh cinta pada olahraga ini saat  bermain permainan ini melalui konsol Play Station pada usia 14 tahun.  Di sana ia berkenalan dengan nama-nama besar dunia gulat WWE seperti Dwayne "The Rock" Johnson, The Undertaker, Triple H dan John Cena.

Tertarik dengan penamplan olahraga gulat atraktif tersebut, Diana mencoba mencari tahu apakah ada sekolah gulat semacam itu di Malaysia. Ia menemukannya melalui akun facebook MYPW dan bergabung.

Hanya tiga bulan setelah bergabung, Diana mendapat kesempatan untuk tampil bertarung menggantikan rekannya ynag berhalangan.

Dalam ajang yang pertamakali diikutinya itu, Diana dipesilakan memilih kostum yang akan dikenakannya. Melihat penampilannya, pelatihnya Ayez Shoukat Fonseca Farid yang memiliki nama ring, "Nabi dari rasa sakit," memberi julukan kepadanya,"The Phoenix."

Meski sudah tampil di atas ring, Diana masih merasa malu dan belum yakin dengan reaksi publik Malaysia melihat gadis berhijab berlaga di arena pria. Ia memilih mengenakan topeng dan baru mencopot topengnya setelah beberapa tahun tampil di ring.

Penampilan Diana yang "terbang" di atas ring dengan mengenakan hijab membuat banyak penggemar olahraga ini di Malaysia yang bertanya-tanya. "Saya kira sebagian orang tahu saya seorang muslimah, sebagian lain tidak tahu. Tetapi saat pertamakali saya mencopet topeng, semua penonton terdiam," kata Diana.

"Banyak yang bertanya-tanya apakah saya ini benar Phoenix ataukah orang lain.  Saya ingat saya bertanya kepada seseorang di belekang panggung tentang reaksi saat saya tampil tanpa topeng. Katanya, dia melihat ada penonton yang menangis."

"Setahu saya di Meksiko mencopot topeng di atas ring bukan hal yang mudah. Ada unsur tabu di situ," kata Diana. "Tetapi  saya ingin tampil sebagai diri saya dengan mencopot topeng  dan saya tahu saya butuh keberanian yang tidak dimiliki orang lain untuk melakukannya."

"Pada akhirnya saya tahu, para penonton menyambut saya dengan antusias. Tidak peduli apakah saya mengenakan topeng atau tidak."

Nor the Phoenix Diana Nor the Phoenix Diana

Anak keempat dari lima bersaudara, Diana hidup sederhana dengan ayah yang bekerja di bengkel mobil. Orang tua Diana sebenarnya tak menyetujui dengan pilihan hidup puteri mereka ini, namun kemudian berubah pikiran setelah melihat penampilannya yang pertama.

Nama Nor Diana kemudian semakin dikenal setelah ia  bertukar pesan melalui twitter  dengan pegulat bintang WWE, Abdeel Alam. Petarung  muslim Amerika ini dikenal dengan nama tring,"Ali."

"Setelah percakapan dengan Ali, akun medsos saya kebanjiran peminat  oleh mereka yang ingin tahu tentang keberadaan saya,"  kata Nor Diana lagi.

Bagi Diana, gulat sebenarnya hanyalah batu loncatan yang ia harap akan memudahkannya melanjutkan jenjang pendidikan. "Saya yakin dapat menjalani gulat dan pendidikan bersamaan. Seperti yang dilakukan Xavier Woods," kata Diana.

Woods adalah bintang WWE yang menyelesaikan sekolah di Firman University, California sambil meniti karir gulatnya. Bahkan saat ini Woods tengah mengejar pendidikan Doktoral di Capella University.

"Saya berpikir untuk melanjutkan pendidikan di bidang media atau desain grafis. Tetapi untuk saat ini saya hanya berkonsentrasi pada gulat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com