JAKARTA, Kompas.com - Legenda bulu tangkis, Liliyana Natsir mengaku tidak pernah menyukai kegiatan olahraga lari, meski sadar latihan ini sangat menunjang karirnya di lapangan.
Hal ini diungkap Butet -panggilan Liliyana- karena ia didapuk menjadi bintang tamu pada perhelatan Tiket.com Kudus Relay marathon 2019 (#TKRM2019) yang akan berlangsung di kota Kudus pada 25 Agustus mendatang. Liliyana dipersilakan memilih kategori yang akan diikutinya dari full marathon (42.185 km), half marathon (21.1 km), 10K dan 5K.
"Barangkali saya ikut yang 5 kilometer saja lah. Ngapain juga capek-capek. Kalau mencari capek saya sudah melakukannya selama karir saya sebagai pemain bulu tangkis," kata Liliyana yang menggantung raket awal tahun ini.
Selain tak mau lelah, Liliyana juga mengakui ia tidak begitu suka dengan aktivitas lari. Ia menceritakan kalau ada kegiatan lari sebagai latihan fisik di Pelatnas ia suka cheat, memotong-motong jatahnya. "Saya berani ngomong sekarang karena sudah pensiun. Coba dulu dan kedengaran pelatih, saya bisa-bisa diawasi sepanjang latihan," kata Liliyana yang mengantungi medali emas dan perak Olimpiade dari Olimpiade Beijing 2008 (perak) dan Olimpiade Rio de Janeiro (emas).
"Kalau dulu latihan lari, saya selalu tertinggal di belakang," katanya. Liliyana menyebut dulu ada pemain namanya Fransiska atau Nana yang larinya cepat dan kuat sekali. "Jadi saya selalu dilalui dia sampai beberapa putaran. Sampai-sampai saya berpikir apa saya yang larinya mundur ya?"
Untuk ajang di Kudus, Liliyana mengaku akan memilih nomor 5 kilometer dan tidak terlalu melakukan persiapan khusus. "Setelah pensiun sebagai pemain, saya mengikuti saran para senior untuk tetap memaksa badan ini bergerak setiap hari. Karena itulah saya selalu menyempatkan diri berolahraga dengan bermain bulu tangkis atau kalau sibuk ya melakukan olahraga dengan sepeda statis," lanjut Liliyana.
Ia menyebut justru menghadapi lomba marathon Kudus ini dengan berusaha lebih fun. "Saya mengenang yang enak-enak saja dari Kudus: soal soto Kudus, sate kerbau, garang asem dan tidak menargetkan waktu. Tahu sendiri kalau segerombolan cewek jalan atau berlari bareng. Pastinya akan lebih banyak berhenti untuk ngobrol atau selfie. Belum lagi melayani permintaan penggemar untuk selfie. Saya jalani saja lah."