Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudy Minta Pemain Tak Cepat Puas Diri

Kompas.com - 29/04/2019, 16:57 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis



JAKARTA, Kompas.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono Kurniawan menyebut ada sindroma cepat puas pada para pemain Pelatnas Indonesia terutama menyikapi penampilan di turnamen luar negeri.

Hal ini diungkap Rudy menanggapi prestasi para pemain tunggal putra Indonesia yang masih belum  maksimal. "Seringkali ada perasaan pada para pemain itu  sudah puas apabila berprestasi pada tingkat nasional atau regional.  Tak ada keinginan untuk menjadi juara di turnamen-turnamen luar negeri."

Rudy menolak bahwa padatnya jadwal  turnamen yang diikuti menyebabkan para pemain sulit untuk mencapai prestasi maksimal.  Ia menampik bahwa para pemain tersebut memiliki kewajiban untuk tampil di semua turnamen yang mencapai 24 turnamen dalam satu tahun.

"Para pemain itu kan yang mengerti kondisi fisik dan mental mereka. Jadi  harus pandai mengatur  jadwal pertandingan yang diikuti, jangan main asal ikut saja."  kata Rudy yang pernah menjadi juara All England delapan kali antara 1968-1974 dan 1976.

Menilik pengalamannya pada masa lalu, Rudy menyebut dia selalu mempertimbangkan pemilihan turnamen yang diikutinya. "Saya misalnya punya target  untuk juara di All England, maka pada turnamen sebelum atau sesudahnya saya tak menargetkan juara. Tetapi saya menargetkan setidaknya lolos ke babak final,"  ungkapnya di Jakarta, pekan lalu.

"Jangan seperti sekarang.  Lolos di babak final atau semifinal, namun pada turnamen berikutnya tersingkir di babak pertama," katanya. "Ini kan menunjukkan tidak konsisten dan perencanaan yang tidak matang."

Rudy menyebut  pada diri setiap pemain harus selalu ada perasaan haus gelar juara. "Ketika saya mengikuti turnamen-turnamen di Eropa di seputar penyelenggaraan All England, saya justru senang kalau saya gagal di turnamen sebelum itu.  Jadi ketika saya turun di All England saya punya tekad kuat, saya ini belum juara dan di sinilah tempatnya saya juara," ungkap Rudy yang dibesarkan dan kemudian membesarkan PB Jaya Raya Jakarta ini.

Rudy menunjuk kasus tunggal putera peringkat utama dunia asal Jepang, Kento Momota. "Kalau dibilang jadwal pertandingan sangat padat, buktinya Momota bisa konsisten. Ia memilih  secara selektif turnamen yang diikutinya dan dalam setiap turnamen ia tampil maksimal dengan setidaknya lolos ke babak final."

Kalau dibilang sebagai pemain Jepang ia memiliki tradisi kedisplinan dan semangat pantang menyerah, Rudy menolak. "Jaman saya dulu para pemain Jepang itu tak ubahnya seperti karpet, pembersih kaki kita dan selalu kita kalahkan. Jadi tak ada alasan. Kita punya tradisi juara, semangat yang seharusnya tak berubah dan juga semua fasilitas untuk berada di deretan juara. Tinggal pemainnya mau atau tidak?"


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com