Mo Farah Jadi Korban Perampokan di Hotel

LONDON, Kompas.com - Atlet lari ternama Inggris, Mo Farah menjadi korban perampokan di sebuah hotel di Addis Ababa saat berlatih di Ethiopia sebagai persiapan menghadapi London Marathon pekan ini.

Farah yang tahun lalu menempati posisi tiga di ajang London Marathon mempersiapkan diri di Ethiopia.  "Program latihannya sendiri berlangsung baik," kata Farah.

Juara dunia dan Olimpiade untuk nomor lari 5000 dan 10.000 meter ini mengaku kehilangan barang di hotel. "Ada amsalah saat saya berada di hotel. Seseorang masuk membuka  tas saya dan mengambil uang serta jam yang merupakan hadiah ulang tahun dari isteri saya,"  kata Farah.

"Kejadiannya memang pada hari ulang tahun saya," ungkap Farah yang pada 23 Maret lalu berusia 36 tahun.

Tahun lalu, Farah menjuarai Chicago Marathon dan tahun ini berambisi mengalahkan juara bertahan London Marathon asal Kenya, Eliud Kipchoge. Catatan waktu terbaik Farah (2:05.11) masih terpaut sekitar 4 menit dari Kipchoge yang memiliki catatan waktu terbaik 2:01.39.

Kipchoge sendiri berambisi mempertahankan gelar juara di London.  Meski lama absen, Kipchoge tetap berlatih rutin yang membuatnya mampu meraih gelar juara pada 10 dari 11 turnamen yang diikutinya, termasuk Olimpiade 2016.

"Saya suka London, saya siap untuk berlomba di sini," kata Kipchpoge.

Farah sendiri mengakui kehebatan Kipchoge. "Anda harus belajar dari orang-orang yang terbaik  dan saya belajar dari setiap lomba yang kami terlibat."

"Saya harap akan mampu berlari 2.04 an seperti di Chhicago, namun saya ingin memenangi lomba di London ini," kata Farah. "Tahun lalu di London, Eliud (Kipchoge) meningkatkan kecepatan saat telah menempuh 20 milo.  Saya mencoba mengikutinya namun saya merasa lelah dan hanya berpikir saya dapat menyelesaikannya. Tetapi sekarang saya sudah siap berlomba dan akan berusaha tampil 100 persen seperti biasa."