Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Paman Olimpik" Meninggal Jelang Olimpiade Tokyo

Kompas.com - 18/03/2019, 17:37 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

TOKYO, Kompas.com - Seorang penggemar Olimpiade  fanatik asal Tokyo, Naotoshi Yamada (92) yang selalu hadir sejak 1964 meninggal dunia justru jelang pesta olahraga empat tahun tersebut berlangsung di negaranya tahun depan.

Yamada, 92, seoreang pebisnis meninggal dunia 9 Maret lalu akibat gagal jantung. Ia selalu hadir menyaksikan secara langsung Olimpiade sejak diselenggarakan di Tokyo pada 1964.

Tak kurang dari empatbelas Olimpiade telah dilewati Yamada yang membuatnya mendapat julukan sebagai "paman Olimpik." Setiap penyelenggaraan Olimpiiade ia selalu mendapat  liputan televisi Jepang sebagai suporter fanatik tim Olimpiade Jepang.

Setiap hadir di depan publik, Yamada dikenal dengan ciri mengenakan kimono, topi emas dengan logo bendera Jepang  serta senyumnya yang khas.

"Setelah hidup selama 92 tahun menyebarkan kegembiraan, Naotoshi Yamada, pendukung utama Olimpiade telah meninggal dunia pada 9 Maret 2019," tulis situs Yamada yang dikelola oleh yayasan yang didirikannya.

Lahir pada 1926, Yamada merupakan orang yang sukses dalam bisnis barang ru7mah tangga. Ia juga terlibat dalam bisnis hotel dan perumahan.

Namun di luar itu, ia dikenal sebagai seorang yang sangat senang dengan olahraga, terutama  hal-hal berbau Olimpiade. Sejak Tokyo 1964, ia juga hadir di Meksiko 1968, Muenchen 1972, Montreal 1976, Moskow 1980, Los Angeles 1984, Seoul 1988, Barcelona 1992, Atlanta 1996, Sydney 2000,  Athens 2004, Beijing 2008, London 2012 dan Rio de Janeiro 2016.

Ia juga menonton Olimpiade musim dingin saat berlangsung di Nagano Jepang pada 1998 dan berhasrat hadir saat pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.

Mulai menyukai Olimpiade pada usia 38, Yamada pernah menjadi  pusat perhatian penonton saat melakukan "kesalahan"pada Olimpiadee Meksiko 1968.  Ia hadir di lapangan dengan mengenakan kimono yang dipadukan sombrero, topi khas Meksiko dan memberi dukungan kepada seorang atlet di nomor 5000 meter. Namun Yamada salah menyangka pelari asal Meksiko tersebut sebagai atlet dari Jepang.

Para penonton asal Meksiko kemudian "membalas" kesalahan Yamada tersebut dengan memberi dukungan kepada atlet Jepang dan menunjukkan bahwa dukungan bisa mengatasi sekat negara. "Yamada melihat dan sangat percaya  kekuatan dari memberi dukungan," tulis situsnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com