WASHINGTON, Kompas.com - Dua mantan gadis pemandu sorak (cheerleaders), Rebecca Cummings dan Allison Cassidy setuju untuk membuka identitas diri untuk menyuarkan seruan mereka atas terjadinya pelecehan seksual dan intimidasi dalam pekerjaan mereka.
Rebecca dan Allison merupakan bagian dari kelompok besar mantan anggota pemadu sorak yang menginginkan perubahan suasana dalam pekerjaan mereka. Kelompok besar ini selama ini menolak untuk mengungkap identitas mereka.
Mantan pemandu sorak klub anggota liga sepakbola Amerika (NFL) Washington Redskins ini mengungkap jati diri mereka kepada suratkabar New York Times, Kamis (14/03/2019) lalu agar kasus yang metreka lami dapat diketahui publik.
Manajemen Washington Redskins mengaku akan melakukan penyelidikan selama tiga bulan terhadap program pemndu sorak milik mereka. Hal ini berkaitan dengan publikasi mengenai kasus ini Mei tahun lalu.
Dalam publikasi tahun lalu, disebutkan saat melakukan sesi pemotretan di Kosta Rika pada 2013 lalu, manajemen klub mengundang para penggemar klub yang kaya raya untuk ikut dalam sesi fotografi. Bahkan disebutkan para anggota pemandu sorak tersebut diminta untuk menemani pria di klub malam.
Saat pemoretan serupa dilakukan di Meksiko, para penggemar kaya tersebut tidak diundang, manajemen klub bahkan menyertakan dua anggota polisi sebagai tenaga pengaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.