Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NBA All-Star Game Sebaiknya Dihapus

Kompas.com - 21/02/2019, 18:45 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

MIAMI, Kompas.com - Pelatih dan komentator bola basket kawakan, Jeff van Gundy mengritik penyelenggaran NBA All-Star Game dan mengusulkan untuk menghapus ajang tahunan ini.

Van Gundy menyebut pelaksanaan ajang tahun anini setiap tahun semakin memalukan dan merugikan penonton.  Pada All-Star Game tahun ini, para pemain terbaik NBA dibagi dalam dua tim dipimpin kapten LeBron James dan Giannis Anteokounmpo yang dimenangi tim LeBron dengan 178-164.

All-Star Game tahun ini mencatat rekor  dengan banyaknya poin yang dihasilkan dari lemparan 3 poin atau pun dunk.  "Anda bisa saja berasal dari  tim Divisi III seperti saya dan menjadi pemain terbaik (MVP) All-Star," kata Van Gundy. "Anda hanya harus melakukan drive dan lay up."

Van Gundy pernah memimpin tim pada NBA All-Star Game tahun 2000. Tim Wilayah Timur yang dipimpinnya dikalahkan tim wilayah barat yang dipimpin Phil Jackson dengan 126-137. Saat itu para pemain bintang yang tampil antara lain Tim Duncan, Alonzo Mourning dan Shaquille O'Neal dan Kobe Bryant.

"Siapa saja bisa tampil di All-Stars, memperkenalkan mereka. Mereka pemain hebat dan patut dihargai," kata van Gundy lagi. "Namun menyaksikan pertandingan dengan lemparan tiga poin sebanyak itu, agak memalukan," lanjut Van Gundy.

Hasil NBA All-Star Game 2017 yang berakhir 192-182 membuat para pemain  seperti LeBron James dan  Presiden Asosiasi pemain bola basket, Chris Paul bersama Komisioner NBA, Adam Silver menganggap  harus ada perubahan dengan format yang harus lebih kompetitif.

"Saya pikir mereka memang tak mau tampil di ajang itu lagi," kata Van Gundy. "Adam (Silver) bilang harus ada yang diperbaiki. Ternyata tidak ada."

All-Star tahun lalu berakhir 148-145. Tahun ini pertandingan berakhir 178-164 dengan LeBron menghasilkan 65 poin dan 49 poin di antaranya berasa dari lemparan 3 poin.

Para pemain itu sendiri tidak mempersoalkan bentuk NBA All-Star Game tahun ini. "Itu kan hanya buat senang-senang," kata pemain Oklahoma City Paul George. "Pada akhirnya, semua untuk menyenangkan penonton. Semua hanya untuk hiburan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com