LONDON, Kompas.com - Juara Olimpiade nomor 800 meter Caster Semenya dari Afrika Selatan mengajukan peraturan pengaturan kadar hormon testosterone ke pengadilan arbitrase olahraga (CAS).
Pemerintah Afrika Seatan menuduh peraturan yang dikeluarkan federasi atletik internasional (IAAF) itu memang mengincar Semenya dan menyebut peraturan tersebut melanggar hak asasi manusia.
Peraturan yang kontroversial ini memang akan memaksa para atlet yang disebut hiperandrogenik atau mereka yang mengalami perkembangan seksual yang berbeda (DSD) untuk mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan tingkat hormon testosterone ke tingkat yang diijinkan untuk berlomba. Semenya disebut memiliki tingkat testosterone tiga kali di atas tingkat wanita normal.
Peraturan ini baru diperkenalkan pada November lalu namun ditunda hingga berlangsungnya sidang CAS yang akan dihadiri Semenya. Keputusan diperkirakan akan keluar pada akhir Maret.
Pihak IAAF memang beranggapan bahwa secara biologis, Semenya adalah seorang pria. Atlet Afsel tersebut membantah dan menyebut dirinya adalah seorang wanita sejati.
Sebagai tanggapannya, pihak IAAF kemudian mengeluarkan standar DSD yang mengacu kepada kondisi atlet pria. "Jika seorang atlet DSD telah menjalani tes dalam hal tingkat hormon testosterone, mereka akan mengalami peningkatan pada tulang dan otot juga peningkatan pada haemoglobin seperti yang dialami setiap pria saat pubertas dan memberi kelebihan pria terhadap wanita."
"Karena itu untuk menjaga keadilan dalam pertandingan di kategori wanita, diperlukan tindakan penurunan kadar hormon testosterone hingga standar wanita (normal) sebelum mereka mengikuti pertandingan tingkat internasional."
Selain Semenya, ada dua atlet wanita lainnya yang juga dipertanyakan tingkat testosterone mereka. Atlet-atlet tersebut, Francine Niyonsaba dari Burundi dan pelari Kenya, Margaret Wambui. Keduanya merupakan pesaing Semenya di nomor 800 meter Olimpiade Rio 2016 yang lalu.
Namun hanya Semenya yang menentang aturan baru yang dikeluarkan IAAF. Semenya merupakan peraih medali emas Olimpiade serta tiga gelar juara dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.