JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesian Basketball League (IBL) melayangkan surat resmi penolakan kepada Pelita Jaya Basketball terkait permintaan klub tersebut untuk pengukuran ulang tinggi badan pemain Stapac Jakarta, Kendal Yancy.
Surat bertanggal 13 Februari 2019 itu dilayangkan IBL sebagai tanggapan atas surat Pelita Jaya bernomor 235/PBPJ/10/02/2019 yang dikirim pada 10 Februari.
Dalam surat itu, IBL menolak permintaan Pelita Jaya karena pengukuran badan Yancy sudah dilakukan dengan pendampingan manajer klub dan Rumah Sakit Royal Progress.
Baca juga: Fictor Roring Pertanyakan Alasan IBL Tolak Ukur Ulang Kendal Yancy
Dari hasil pengukuran bersama beberapa pemain asing dari klub lain, Yancy dinyatakan tidak melebihi batas tinggi maksimal (188 cm).
"Berdasarkan hal tersebut di atas, dengan sangat menyesal kami tidak dapat mengakomodir permintaan dari klub Pelita Jaya Basketball," demikian sebagian pernyataan resmi IBL.
Direktur IBL Hasan Gozali menyatakan bahwa pengukuran ulang tinggi badan Kendal Yancy tak perlu dilakukan karena data pemeriksaan dari Rumah Sakit Royal Progress pada Desember 2018 lalu sudah valid.
Saat itu, Yancy diukur di RS Royal Progress bersama beberapa pemain lain seperti Matthew van Pelt (pemain asing Pacific Caesar), Ray Miller (Satya Wacana Salatiga), dan Gary Jacobs Jr (HangTuah).
Sementara itu, pelatih Pelita Jaya, Fictor Gideon Roring, meyakini tinggi badan Yancy melebihi 188 cm yang merupakan batas maksimal dalam aturan pemain asing IBL.
Dalam aturan IBL, setiap tim wajib memiliki dua pemain asing. Satu slot diperbolehkan dengan tinggi badan bebas (di Stapac, saat ini diisi Savon Goodman dengan tinggi 198 cm), sedangkan satu slot lainnya harus maksimal berpostur 188 cm.
Ito, sapaan akrab Fictor, pernah melihat secara kasatmata bahwa Yancy tampak lebih tinggi dari pemain lokal Pelita Jaya, Amin Prihantono, yang mempunyai postur 188 cm.
Permintaan Pelita Jaya ini juga merupakan buntut dari dicoretnya pemain asing HangTuah, Bryquis Perine, yang terpaksa dipulangkan karena posturnya mencapai 189 cm, atau lebih satu sentimeter dari batas aturan.
Baca juga: 14 Laga Tersaji pada Seri Kedelapan IBL Pertamax 2018-2019
Padahal, Perine merupakan pemain yang diambil HangTuah dari IBL Draft Foreign Player 2018-2019, dan di daftar itu tertulis bahwa sang pemain memiliki tinggi 188 cm.
Uniknya, meski tingginya dinilai menyalahi aturan, Perine sempat dimainkan pada laga hari pertama seri ketujuh IBL Pertamax 2018-2019 melawan Stapac Jakarta, di GOR Bima Sakti, Malang, Jawa Timur.
Saat artikel ini diturunkan, Pelita Jaya belum memberikan respons terkait surat penolakan dari IBL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.