JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun puncak prestasi olahraga Indonesia pada 2018 sudah usai.
"Tahun yang lalu kan prestasi Indonesia pada puncaknya ya, di Asian Games," tutur pakar fengshui Mas Dian MRE menjawab pertanyaan Kompas.com, Jumat pekan lalu.
Mas Dian MRE mengatakan hal itu di sela-sela kegiatan investmen outlook bertema "Kemilau Emas di Tahun Babi 2019" yang diselenggarakan PT Rifan Financindo Berjangka (RFB)
Sekadar menyegarkan ingatan, pada perhelatan Asian Games 2018, Indonesia menempati posisi keempat klasemen akhir perolehan medali.
Total, Indonesia merebut 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.
Raihan ini, sudah barang tentu melejit lumayan jauh ketimbang pada perhelatan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Kala itu, Indonesia menyabet 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu.
Tahun 2018 adalah tahun anjing tanah.
Kerja keras
Tahun ini, lanjut Mas Dian MRE, adalah tahun babi kayu.
Menurutnya, memang tetap banyak tantangan yang mengemuka yang harus dihadapi, juga oleh para olahragawan.
"Pembinaan prestasi olahragawan di dalam fengshui sama dengan mengelola SDM (sumber daya manusia)," katanya.
"Prinsipnya, olahragawa jangan santai-santai. Harus tetap bekerja keras mengejar prestasi," tuturnya.
Tercatat, selain perhelatan kejuaraan bulutangkis Indonesia Masters 2019, atlet-atlet Merah Putih harus kembali mengharumkan nama bangsa di pergelaran SEA Games 2019 di Filipina.