Naomi Osaka, Petenis Jepang Pertama Berpredikat Nomor Satu Dunia

KOMPAS.com - Petenis putri Jepang, Naomi Osaka, mencetak sejarah baru seusai menjadi juara Australia Terbuka 2019, Sabtu (26/01/2019).

Berkat gelar itu, Naomi Osaka akan berada di puncak daftar petenis dunia versi World Tenis Association (WTA) yang akan dirilis Senin (28/01/2019) mendatang.

Naomi menjadi petenis Jepang pertama (putra atau putri) yang menyandang predikat nomor satu dunia sejak pertama kali diperkenalkan pada 1975 lalu.

Mengetahui hal ini, Naomi mengaku bangga karena salah satu mimpinya sudah terwujud di usia muda.

"Saya sangat antusias akan menjadi petenis nomor satu dunia versi WTA," kata Naomi dikutip dari situs web WTA.

"Saya selalu bermimpi berada di posisi ini dan saya bangga bisa menjadi bagian dari petenis elite yang pernah menjadi nomor satu dunia," ujar Naomi menambahkan.

Baca juga: Australian Open 2019 - Menangi Laga Alot, Naomi Osaka Jadi Juara

CEO WTA, Steve Simon, merasa Naomi sangat pantas menyandang predikat nomor satu dunia karena determinasinya hingga saat ini.

"Menjadi nomor satu dunia adalah prestasi yang luar biasa. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Naomi karena mencapai hal itu di awal kariernya," kata Steve Simon.

"Naomi adalah orang yang patut dicontoh baik di dalam maupun luar lapangan. Dia adalah representasi WTA," ujar Simon menambahkan.

Naomi menjadi petenis putri ke-26 sepanjang sejarah yang mampu menempati peringkat satu dunia.

Nama Naomi mulai mendapat sorotan ketika meraih gelar grand slam pertamanya di Amerika Serikat Terbuka (US Open) tahun lalu.

Baca juga: Australian Open 2019 - Singkirkan Wakil Prancis, Djokovic Tembus Final

Meski di partai final diwarnai kontroversi, Naomi tetap dianggap layak menjadi juara dengan mengalahkan idola tuan rumah, Serena Williams.

Dengan kemenangan di final Australian Open 2019, Naomi mencatatkan 14 kali kemenangan beruntun di turnamen Grand Slam.

Naomi mengulang prestasi Serena Williams yang menjadi juara turnamen Grand Slam secara berturut-turut. Serena mencatatkan prestasi itu saat menjadi juara US Open 2014 dan Australian Open setahun kemudian.